Pages

Friday, January 18, 2013

Keindahan Baduy

Nama : Linda 
NIM : 11140110024
Kelas : B









Baduy merupakan sebuah suku dimana belum banyak orang yang mengenalnya. Bermodalkan tekad dan keberanian, saya bersama teman-teman datang untuk mengunjungi dan melihat aktivitas apa saja yang dilakukan oleh masyarakat Baduy. Kamis, 13 Desember 2012 merupakan hari yang sangat saya tunggu-tunggu. Saya bersama teman-teman akan melakukan petualangan ke Baduy. Pukul 06.00 kami berangkat menggunakan mobil.


Desa Ciboleger merupakan Desa pertama yang kami tuju setelah kurang lebih melakukan perjalanan selama 5 jam. Di tempat inilah batas terakhir perhentian mobil..


Setelah istirahat kurang lebih 1 jam, saya bersama teman-teman kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini kendaraan yang kami gunakan adalah kaki. Disini lah petualangan kami benar-benar dimulai.



Sama seperti desa-desa lainnya, Baduy juga mempunyai tata tertib yang harus dipatuhi. Berikut adalah tata tertib Suku Baduy.




Setelah membaca apa saja tata tertib yang harus dipatuhi, saatnya untuk kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini waktu yang akan ditempuh kurang lebih 1 ½ jam. Ayooooo jalan lagi.. Semangattttttt..
Sekarang kita akan menuju Baduy luar..

Lihat anak-anak Baduy.. kuat-kuat yaa..

Aduhhh.. jalanannya turunan? Bagaimana ini?
Ga ada yang bantuin ya?


Yaa udah berusaha sendiri deh.. yang penting ga kepeleset..
Hehehe..


Akhirnyaaaaa  tiba di jalan yang lurus..
Horeeeeeeee..

Merupakan perjalanan yang panjang dan melelahkan. Seperti yang bisa kita lihat, jalanannya menanjak dan berbatu. 

Harus Semangatttt.. Sebentar lagi kita akan memasuki Baduy Luar..


 
Welcome to Baduy Luar Kampung Gajeboh..


Akhirnya kita tiba di tempat yang akan dituju..



Inilah rumah penduduk yang ada di Baduy luar..




Inilah rumah penduduk Baduy Luar. tempat mereka melepaskan rasa penat setelah seharian bekerja..
Rumah yang sederhana, tapi sangat nyaman saat berada di dalamnya.

Karena tidak ada tempat untuk menjemur baju, merekapun menjemurnya di atas atap rumah..



Ini adalah lumbung tempat penyimpanan padi. Sebagian besar laki-laki di Baduy bermata pencaharian sebagai petani..




Tempat penumbukan padi..


Sebagian besar para ibu-ibu menenun di rumah..






Ternyata tidak hanya ibu-ibu yang menenun, bahkan anak kecilpun ikut menenun..


Wisatawan Jepang yang sedang berkunjung..





Keindahan desa yang begitu menyejukkan..



Keceriaan anak-anak saat bermain bola kaki..



Yang membedakan Baduy luar dengan Baduy dalam, antara lain adalah pakaian, pengikat kepala dan alas kaki.

Orang Baduy luar
Orang Baduy Dalam


Sungguh luar biasaaaaaaaaaaa..
Mereka mampu mengangkat barang di jalan yang menurun dan bebatuan..


Seperti yang kita lihat, anak-anak Baduy luar masih menggunakan alas kaki..
 

Sedangkan anak-anak Baduy dalam tidak menggunakan alas kaki..



Perempuan Baduy luar yang sedang melakukan aktivitas menenun.. 



Perempuan Baduy luar yang baru pulang dari ladang..



Jembatan yang menghubungi Baduy luar dengan Baduy dalam..





Jika tidak terbiasa mandi di sungai, tenang saja..
Disini juga tersedia kamar mandi yang sederhana tapi memiliki air yang bersih dan jernih.. Airnya langsung dari gunung lohhhhh..


Ini adalah rumah penduduk yang kami tumpangi selama berada di Baduy luar..





Ruang tamu yang kami gunakan untuk beristirahat..


Biarpun kecil, tapi sangat adem dan ga ada nyamuk sedikitpun..

Dapur yang digunakan untuk memasak begitu sederhana..



Jika anda ke Baduy, jangan lupa membeli pernak-pernik dan kenang-kenangan sebagai cidera mata..
Ada kalung, gelang, gantungan kunci, baju, kain dll..





Berikut adalah beberapa keunikan yang saya temui ketika saya berhasil mewawancarai Mas Juli dari Baduy dalam..


-          Masyarakat Baduy  menjalankan puasa, hanya saja penanggalannya tidak sama dengan puasa yang dijalankan oleh umat muslim. Mereka menggunakan penanggalanya sendiri selama 3 bulan, dan selama 3 bulan tersebut Baduy di tutup untuk umum, yang artinya tidak boleh menerima tamu.
-          Jika masyarakat Baduy ingin berpergian kemanapun, mereka tidak boleh menggunakan transportasi dan tidak boleh menggunakan alas kaki. Pakaian yang mereka gunakan harus tetap pakaian adat Baduy. Tidak boleh diganti dengan pakaian lain.
-          Di Baduy ada yang namanya hutan tutupan, dan hutan itu tidak boleh dimasuki. Alasannya, karena hutan itu masih asri dan takut jika ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab akan menebang dan merusaknya.
-          Di kawasan Baduy luar kita bebas memotret dan merekam apa pun, tetapi tidak diperkenankan untuk memotret rumah kepala suku. Tetapi di Baduy dalam kita tidak boleh memotret, merekam dan mengabadikan moment apapun, karena di Baduy dalam tidak diperkenankan memakai barang elektronik.
-          Masyarakat Baduy tidak mengenal yang namanya pacaran, karena mereka telah dijiodohkan oleh orangtuanya masing-masing. Mereka juga tidak diperkenankan untuk bercerai. Mereka hanya boleh menikah sekali seumur hidup, kecuali salah satunya ada yang meninggal.
-          Masyarakat di luar Baduy (Masyarakat selain Baduy) tidak diperbolehkan untuk menikah dengan masyarakat Baduy luar maupun dalam.
-          Laki-laki di Baduy bekerja sebagai petani di ladang, sedangkan untuk perempuannya, menenun kain di rumah.
-          Masyarakat Baduy tidak pernah bersekolah, mereka belajar secara otodidak. Mereka juga sering mendengar tamu-tamu yang datang dan berbicara menggunakan Bahasa Indonesia. Dari sanalah mereka sedikit mengerti Bahasa Indonesia.
-          Laki-laki Baduy dalam lebih ramah dibandingkan laki-laki dari Baduy luar. Tetapi untuk perempuan Baduy dalam dan luar sama saja. Mereka kurang bersahabat. Buktinya ketika saya memberikan senyuman, mereka tidak merespon.



Demikianlah yang dapat saya bagikan dari perjalanan saya ke Baduy..
Saya berharap dengan pengalaman yang saya bagikan, dapat membuat anda semua tertarik untuk mengunjungi Suku Baduy yang asri ini..

Bersama orang Baduy Dalam




No comments:

Post a Comment