NIM : 11140110001
Kelas : F1
KERATON KASEPUHAN DAN KERATON KACIREBONAN
Pada kota Cirebon terdapat dua
keraton, yaitu Keraton Kasepuhan dan Keraton Kacirebonan. Pada Blog ini, kita
akan membahas keraton Kasepuhan terlebih dahulu.
Keraton Kasepuhan bediri pada 1529. Namun Keraton di buat
secara bertahap, karena masing-masing Sultan dari Sultan yang pertama sampai yang
sekarang sifatnya selalu memiliki sesuatu untuk peninggalan dan sekaligus
koleksi masing-masing sultan.
Untuk melihat sekilas, mangga dibuka videonya :D
BAGIAN DARI
KERATON KASEPUHAN
Narasumber : Bpk. Satu (Seseorang yang sudah mengabdi selama 24 tahun pada Keraton Kasepuhan)
Narasumber : Bpk. Satu (Seseorang yang sudah mengabdi selama 24 tahun pada Keraton Kasepuhan)
1 1. Halaman Depan
Tempat pemberhentian pasukan
sehabis latihan perang-peranganan dan tempat pemberhentian kuda-kuda.
2. Sumur Kemandungan
Dulunya, air sumur
Kemandungan difungsikan khusus untuk
mebersihkan keris, dari tanggal 1 muharam sampai 10 muharam. Airnya juga untuk
pencucian piring panjang yang digunakan untuk makannya para wari yang di hiasi
oleh lafal arab.
3. Langgar Agung
Langgar Agung I sebelah barat yang
difungsikan sebagai musholla, dan pada saat maulib nabi difungsikan untuk sholat
idul fitri, sholat idul adha Keluarga Sultan, dan membaca ashrakalan alkitab
berjanji atau marhabanan atau sholawatan.
Pada Hari raya Maulid Nabi, akan ada arak-arakan dari istana dan masuk ke
langgar agung.
Arak-arakan tersebut berupa nasi rusul, lalu nasinya akan dibagikan pada sanak
family dan tamu-tamu. Di Cirebon, upacara ini disebut upacara turunnya panjang
jimat. Sedangkan pada keraton yang berada di Jogja disebut sekaten yang di ambil dari kalimat syahadatain dan di
Jogja arak-araknya nasi gunungannya besar.
Di tempat ini juga Pak Sultan
melakukan solat idul fitri dan adha nya dua kali, Disini beliau mengayomi
family dengan mager sari. Mager Sari adalah abdi-abdi dalam. Setelah itu,
sholat yang kedua di masjid agung sang cipta rasa untuk mengayomi masyarakat
umum.
4. Taman Bundaran Dewan Daru
Dewan Daru di ambil dari nama
sebuah pohon yang bentuknya seperti pohon cemara. Kayu ini sangat wangi ketika
di bakar. Kayu ini sejenis dengan kayu cendana, gaharu dan lemo. Arti khusus Dewan Daru adalah, dewan artinya
perkumpulan, dan daru itu cahaya. Pesannya adalah ketika kita menjabat suatu
jabatan yang tinggi, haruslah bisa memberikan cahaya pada perkumpulannya.
5. Patung Macan
Patung macan melambangkan bahwa
Keraton Kasepuhan merupakan penerus kerajaan pajajaran yang di pimpin Prabu Siliwangi.
Juga terdapat meja batu yang
berikan dari kerajaan Kalingga, Gujarab, India. Yang membawa adalah doctor
Rafless dari kebangsaan Inggris, yang lebih di kenal dengan Gubernur Jenderal van Java yang membawa bunga bangkai Raflesia
Arnoldi.
6. Meriam
Ada dua meriam di samping kiri dan
kanan patung macan yang bernama Ki Satoma dan Nyi Satomi, yang melambangkan
sepasang laki laki dan perempuan dari kerajaan Galuh, Pakuwan.
7. Patung Lembu Nandi
Patung ini terletak di bawah pohon
soka yang melambangkan kepercayaan agama Hindu sebelum agama Islam masuk. Dan
sapi merupakan tunggangan dewa siwa. Disinilah peradaban dunia sudah ada. Sunan
Gunung Jati juga orangna sangat toleransi, tidak membeda2kan agama. Karena
itulah ada budaya dupa dan tasbih yang merupakan dari kebudayaan hindu dan
Buddha.
8. Langgar Lunjuk
Bernama Lunjuk yang berarti
petunjuk, di fungsikan untuk tempat memberikan informasi. Dan di sebelah timur ada pendopo Sri Manganti.
Sri artinya adalah Sri Sultan atau Raja. Sedangkan Manganti artinya menanti.
Jadi fungsinya adalah untuk menantikan keputusan raja, atau ruang tunggu.
9. Tugu Manunggal
Tugu kecil ini menyimbolkan
kepercayaan agama islam yang hanya menyembah Tuhannya yang satu. Mega mendung
atasnya dan di bawahnya disebut wadasan. Mega mendung menyimbolkan seorang sultan
harus bisa mnegayomi rakyatnya. Kalau wadasan inti filosofinya bahwa manusia
hidup harus memiliki dasar pondasi atau dasar hidup yang kiuat. Disebut dengan
iman dan ketaqwaan.
Ada
bagian rumah bernama poni atau kuncung yang di gunakaan untuk tempat parker
kendaraan kerajaan dan tamu-tamu kendaraan (yang lebih akrab dengan sebutan
lobby pada jaman sekarang). Karena gedungnya bernama Sinem Pangrawit. Sinem
artinya tempat tugas, Pangrawit artinya kecil, baik, atau halus atau lurus.
Jadi kalau ada tamu umum, agung atau kenegaraan, yang masuk keraton ini
memiliki hati dan tujuan yang baik, halus dan lurus. Ini masih di fungsikan
untuk tempat tugasnya Pangeran Patih atau wakil Sultan
atau pengawas Sultan apabila menerima tamu-tamu kenegaraan sampai sekarang. Pada ruangan ini,
terdapat lampu Kristal yang di gantungkan
dari Perancis pada tahun 1738, ada juga lampu strolok dari VOC Belanda
dari tahun 1745. Juga ada poselain yang berwarna coklat dan biru dari Belanda. Ada
lantai asli yaitu dari tahun 1529. Sisanya sudah renovasi dari Tulung agung
jawatimur, di renovasi dari 1996.
11. Buk Bacem
Namanya dia ambil dari bahasa Jawa atau bahasa Belanda yang Lengkungan gapuranya.
Ada juga daun pintunya yang
bernama bacem. Yang terbuat dari kayu jati yang direndam air sebelum di buat,
agar tahan lama,dan tahan rayap, yang ada sejak tahun 1529. Keramik warna-warni
dari kaisar Ning atau cina, 1424, istri sunan gunung jati salah satunya dari
cina yang bernama putri eng tin , namun menikah secara islam , dan nama
islamnya adalah nyi mas lara sumadeng. Namun tidak punya keturunan. Dan dia
mengambil anak pungut pada saat dia
syiar islam di daerah kuningan, bernama pangeran Arya Kamuning, anakknya
kekedeng nur agung kuningan. Kekedeng meru[pakan istilah dulu yang artinya
adalah penguasa wilayah. Istilah sekarang adalah bupati.
12. Langgar Alit
Langgar ini berfungsi sebagai
musola kecil. Digunakan juga untuk tadarusan setiap bulan puasa atau ramadhan.
Juga untuk memperingati hari2 raya islam.
Ada sakka di tengah langgar ini
yang menyanggah atap, yang bernama sakka juru papat kelima panjer. Dalam bahawa jawa sedulur papat kelima
panjer. 4 sanggahannya artinya, bahwa
manusia di buat atas 4 unsur, yaitu tanah, apiair dan udara. Manusia selalu
menmbutuhkan 4 elemen tersebut. Dn dalam muslim ada 4 imam, yaitu Hambali, malikih,
hanarki dan syafi-ih. Walaupun berbeda aliran, namun sama-sama hanya menyembah
sang pencipta.pilar2 dis amping melambangkan 9 wali. Lantai marmer dari belgia
1934.
MEMASUKI BAGIAN DALAM ISTANA
Bagian dalam stana masih digunakan sebagai upacara turunnya panjat
jimat, untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad.
13. Bangsal Los Gajah Muling
Daerah
ini agak miring yang namanya di ambil dari nama Gajah yang menguap atau
berbunyi. Gedung yang agak miring ini diberikan nama demikian karena mirip
seperti gajah yang belalainya agak bengkok saat menguap. Dan mengapa di buat
miring? Yaitu mengarah ke kiblat, yaitu miring ke kanan (utara), juga miring
karena ada unsur budaya Cina , yaitu fengshui. Dimana pintu depan dan pintu
belakang tak boleh bertemu secara langsung. Feng shui mengatakan apabila pintu
depan dan belakang bertemu lurus, maka rejeki akan mudah dating dan mudah
pergi. Sehingga bangunan di buat agak bengkok agar rejeki mudah masuk namun
keluarnya hanya sedikit, dengan maksud harus bidup hemat, sederhna, tidak
berlebihan.
Gedung baagian ini juga berfungsi sebagai penghubung antara Jinem Pang Rawit
dan Bangsal Pringgadani.
Bangsal Pringgadani diambil dari cerita perwayangan , nama Rajanya Gatot Kaca. Bangsal
ini dikhususkan untuk menghadapnya para penggede desa atau Bupati, seperti Bupati Kuningan Indramayu dan Majalengka,
karena Cirebon disebut sebagai tiga wilayah Cirebon, atau satu karsidenan. Jadi
dulu para Bupati melaporkan perkembangan
wilayahnya masing-masing di sini.
14. Bangsal Prabayaksa
Praba artinya prabu atau besar. Yaksa artinya sayap besar. Jadi maksudnya ialah seorang Sultan atau Pemimpin
dalam melindungi rakyatnya seperti induk ayam yang melindungi anaknya dengan
sayap tangan yang besar. Dulu prabayaksa khusus di fungsikan untuk musyawarah
para menteri2 keraton, sekarang khusus digunakan musyawarah para
menteri-menteri keraton, namun sekarang berfungsi untuk menerima tamu-tamu
kenegaraan.
Ada kursi yang bercat kuning
gading dari tahun 1738, kayunya terbuat dari kayu jati.
Jua ada 4 lukisan, 3 dari belanda, satunya
dari jerman, 1745.
yang kanan dari jerman , tapi menurut orang belanda, mungkin ini lukisannya
bukan di belanda karena disana tidak ada gunung, kalau yang di jerman itu bener
ada di jerman, ada sungai rin. Katanya di sana pernah ada pengunjung yang
bersalah dari jerman pernah kuluiah di universitas yang ada pada lukisan itu.
15. Bangsal Agung Panembahan
Yaitu keraton yang di buat atas
prakarsa Syaisyarief Hidayatulah 1529.
Dulu difungsikan untuk singgasana Gusti Panembahan, sekarang digunakan sebagai tempat persiapan prosesi upacara turunnya panjang jimat, jadi persiapan arak-arak di mulai di sini. Juga terdapat kelambu yang berwarna-warni yang melambangkan 9 Wali Songonya. Di dalamnya terdapat ranjang kencana yang berfungsi untuk tempat istirahat siang Sultan atau Raja.
Dulu difungsikan untuk singgasana Gusti Panembahan, sekarang digunakan sebagai tempat persiapan prosesi upacara turunnya panjang jimat, jadi persiapan arak-arak di mulai di sini. Juga terdapat kelambu yang berwarna-warni yang melambangkan 9 Wali Songonya. Di dalamnya terdapat ranjang kencana yang berfungsi untuk tempat istirahat siang Sultan atau Raja.
Kursi singgasana yang di tengah berwarna kuning gading bernama kursi Kuning Gading Gilang Kencana. Meja yang berukir kaki ular naga melambangkan, Sabdo Pandito Ratu. Artinya Keputusan Raja merupakan suatu hukum yang mutlak harus dijalankan (titah raja adalah absolut).
Ada kursi di kanan kiri, untuk
tempat duduk Putra Mahkota atau Permaisuri bila berkenan hadir. Lantai masih
asli dari panggung ini masih asli sepertisedia kala.
Ada piring-piring keramik dari Kaisar Ning Cina, 1424. Keramik biru dan coklat berasal dari Belanda 1745. Yang warna biru mengambarkan pemandanga alam di negeri Belanda. Yang coklat menceritakan perjalanan nabi, yang di ambil dari perjanjian lama.
16. Kembang Kanigaran
Kembang Kanigaraan melambangkan
kenegaraan, (kalau di cina di sebut bunga teratai). Bunga teratai yang bulat
seperti payung melambangkan pengayoman seorang Sultan pada bawahannya atau
rakyat. Buah kanan kiri adalah manggis melambangkan kejujuran. Seorang Sultan
harus jujur, adil, bijaksana dan pengayom. Buah delima, lambang rukun Islam
yang lima. Ada bunga yang sudah mekar 2 buah , melambangakan solat subuh, yang
3 adalah sholat magrib, 4 adalah sholat duhur,
dan 5 adalah sholat azar..
Ada burung lambang sebuah kedamaian, nama burungnya adalah Dangdang Wulung Malukte Manukeduwong atau burung Kakak tua. Burung ini pandai berkicau yang mengartikan seorang Sultan harus pandai bercakap.
Pada bagian atas relief ada burung Kakaktua berwarna hitam, mengapa? Karena seorang raja semakin tinggi ilmunya, semakin banyak pula godaannya. Dan warna ini merupakan warna dominan di keraton. Merah lambang keberanian kuning kebesaran , hijau keagamaan , putih kesucian, hitam kedamaian.
Ada ruang tertutup, bernama ruangan dalem harum kedaton khusus tempat tinggal pak Sultan sekeluarga, yang sekarn Sultannya sudah keturunan ke 14 yang bernama Sultan Sepuh Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, S. E.
Kaputren tempat tinggalnya putri-putri Raja, sebelah timur namanya Kaputran untuk putra-putra Raja. Ada juga ruangan Jinem Harum, khusus untuk ruang tunggu family apabila ingin menghadap Sultan atau Kerajaan.
17. Lukisan Prabu Siliwangi
Kakek Sunan Gunung Jati, tahun 2004, dilukis oleh ridho dari
desa sancang, garut, atau pamempek. Daia bermimimpi prabu siliwangi, 3 hari
sambil melukis dia berpuasa. Menurut petunjuknya , setelah lukisan itu jadi
harus dihadiahkan ke keraton, pertamanya ridho tidak mau menghadiahkan, tapi
pada mimpi yang kedua, dia di berikan petunjuk harus menghadiahkan, maka dia
berikan ke keraton. Kelebihan lukisan ini 3 dimensi se[erti hidup, Cara
melihatnya dengan focus pada ke mata, badan, dan jari kaki. Apa bila kita
melihat kekiri, maka dia ikut menghadap badan kita. Menurut ajhli pelukis melebihi 3 dimensi,
karena dari jarak jauh pun masih bs keliatan.
Prabu siliwangi adalah anaknya Prabu Anggalara yang menikah
dengan Nyai Subang Lara atau Subang Kranca. Nyai Subang Lara anaknya Ki Keden Tapa,
yang merupakan penguasa pelabuhan Muara Jati sekarang disebut pelabuhan
Cirebon. Prabu Siliwangi menikahi Nyai Subang Lara syaratnya adalah tasbih yang
bernama Lintang Kerti yang jumlahnya jejer 100 butir, yang berada di Negara
Timur Tengah, Saudi Arabia. Pada saatprabu menemukan tasbih itu dan ingin
membaawa pulang, tasbih itu tak bisa terbawa. Pada saat itu Ia beragama Hindu,
lalu dia mengucapkan 2 kalimat syahadat dan resmi masuk agama Islam.
Sejak itulah beliau dapat membawa tasbih tersebut. Mereka punya 3 keturunan, yang pertama bernama Pangeran Walangsungsang (Pangeran Cakra Buana), adiknya Ratu Larasantang (menikah dengan Sultan Mesir, yaitu Syarief Abdullah. Dan punya 2 keturunan Syech Syarief Hidayatulah (yang dikenal dengan sunan gunung jati), dan adiknya Syech Syarief Nurullah. Pada saat Sultan Mesir meninggal, Syech Syarief Hidayatullah dinobatkan menjadi Raja, namun dia tidak mau karena dia masih berguru agama Islam di Baghdad dalam jarak kurang lebih dua tahun, sehingga kerajaan di serahkan nurrullah.
Sejak itulah beliau dapat membawa tasbih tersebut. Mereka punya 3 keturunan, yang pertama bernama Pangeran Walangsungsang (Pangeran Cakra Buana), adiknya Ratu Larasantang (menikah dengan Sultan Mesir, yaitu Syarief Abdullah. Dan punya 2 keturunan Syech Syarief Hidayatulah (yang dikenal dengan sunan gunung jati), dan adiknya Syech Syarief Nurullah. Pada saat Sultan Mesir meninggal, Syech Syarief Hidayatullah dinobatkan menjadi Raja, namun dia tidak mau karena dia masih berguru agama Islam di Baghdad dalam jarak kurang lebih dua tahun, sehingga kerajaan di serahkan nurrullah.
Anaknya Prabu Siliwangi yang bungsu, bernama Raden Kiansantang. Yang lebih di kenal dengan Prabu Kiansantang , yang menjadi Raja Ciamis atau Galuh Pakuwan , atau di kenal dengan Haji Mansur. Pada saat nyai Subang Lara meninggal, Prabu Siliwangi masuk agamanya yg semula yaitu Hindu. Pada saat ingin di-Islamkan lagi oleh Sunan Gunung Jati, itu Prabu Siliwangi tiba-tiba hilang secara goib, atau ngahiang, atau moksa, termasuk kerajaanya yang di pakuwan bogor.
18. Kereta Singa Barong
Dibuat dari tahun 1549 di buat
atas perwujudan tiga binatang, belalai gajah melambangkan Cirebon bersahabat
dengan Negara India yang beragama Hindu. Kepala naga melambangkan Cirebon
bersahabat dengan Cina agama Buddha. Sayap burung Garuda melambangkan Cirebon
bersahabat dengan Negra Mesir yang Bergama Islam,
Disatukan menjadi senjata Trisula
yang ada di belalai itu, Tri artinya tiga, Sula artinya Tajam. Disini yang di
maksudkan bukanlah tajamnya senjata tersebut, melainkan tajamnya alam pemikiran
manusia, seperti cipta, rasa dan karsa. Cipta rasa karsa adalah sifat-sifat yang
dimiliki manusia.
Dulu kereta Singa Barong digunakan untuk acara keliling satu Muharam, yaitu hari jadi kota Cirebon, di tarik oleh empat ekor kerbau putih. Arsiteknya adalah Pangeran Losari, atau Pangeran Angkawijaya, atau Panembahan Losari. Mandornya Ki Gebang Sepuh, pemahat Ki Nataguna dari Desa Kaliwulu Pleret Cirebon.
Pola di ambil dari imajinasi awan putih, yaitu Pangeran Emas Muhhamad Arifin (cicitnya Sunan Gunung Jati)
Pada abad 15 , ketreta Barong sudang
mengenal system power steering, memakai as tengah bisa belok kanan kiri, bisa
berputar 90 derajat, dan ada shock breaker yang terbuat dari kulit, ada pula
suspense rodanya seperti payung, sehingga bila ada genangan air atau kotoran,
tidak akan masuk ke dalam badan kereta. Ukuran roda belakang besar sedangkan
ukuran roda depan kecil, dimaksudkan agar kreta anti selip. Keunikan kereta
iniadalah as roda hanya satu jengkal (independen)
Kereta (yang asli) terbuat dari kayu tembesi atau laban, biasanya untuk bahan bangunan atau bantalan rel kereta. Sedangkan kereta duplikat di buat pada tahun 1996, atas Prakarsa Sultan Arif yang sekarang, untuk acara festival keraton, terbuat dari kayu jati.
19. Bangsal Pagelaran
Bangsal Pagelaran dibuat pada
tahun 1997. Bangsal ini adalah bangsal terbesar di keraton kasepuhan, dan kita
dapat melihat ada lampu Kristal berwarna putih dan besar yang sungguh indah dan
elegan.
20. Dinding Batu Bata Kuson
Dinding bata ini direkatkan dengan
menggunakan getah aren sama kapur sirih, dan dinding batu bata yang masih kokoh
sampai saat ini di bangun dari tahun 1430.
21. Taman Sari Kanya Purih
Ini merupakan tempat untuk
bersantainya untuk para putri Raja. Dibuat dari batu karang, karena dulu posisi
keraton Islam awalnya dekat sekali dengan laut. Namun , karena semakin padatnya
penduduk maka lautnya sudah jauh dan tempat ini tidak ada air mengalirnya lagi.
22. Goa Sirna Raga Kanya Putri (Di dalam taman sari
kanya purih)
Bila jaman sekarang yang sudah
modern ini menggunakan handphone untuk berkomunikasi jarak jauh, maka pada
jaman kerajaan dahulu, mereka menggunakan gua ini untuk berkomunikasi jarak
jauh dengan menggunakan ketenangan hati dan pikiran. Panjang goa ini adalah
sembilan sampai sepuluh meter. Konon katanya, apabila kita memasuki goa ini
dengan hati yang bersih, dan dengan hati yang sangat tenang, kita bisa menembus
ruang dan waktu menuju tanah suci, Mekkah.
23. Sumur Bandung
Air sumur ini digunakan untuk
syariat siraman hamil 7 bulan, atau untuk siraman Midodaremi, yaitu siraman
nikahan, baik dari pihak perempuan maupun klelaki. Air sumur ini bisa pula untuk
menetralisir racun-racun yang berada di dalam tubuh dengan langsung meminum
airnya(rasa airnya manis), bisa juga untuk di berikan pada orang kesurupan
serta untuk mandi malam jumat kliwon.. Sumur ini dibuat dari tahun 1430 dan
sampai sekarang sumur ini tidak pernh sekalipun kering.
KERATON KACIREBONAN
Keraton ini berternak burung untuk penghasilan sampingan
,ada burung cukcak kebon, perkutut, dll.
Mata pencaharian utama mereka adalah dengan membuka sanggar tari.
Topeng besar di buat dari Styrofoam, untung dekorasi, bekas dari festival topeng nusantara tahun
2011. Sekarang jiuga da kegiatran untuk tanggal 5 desember, ada pameran
kerajinan Cirebon di keraton kasepuhan dan pergelaran tari keraton. Disini
tanggal 8 ada pentas seni bulanan, akan di tampilkan beberapa ksenian
tradisional Cirebon seperti wayang , topeng, sintren. Di alun-alun keraton kacirebonan.
TARIAN
TOPENG
Oleh Sanggar Tari “Sekar pandan”.
Narasumber : Bpk. Elang Herry
Setiap malam minggu pertama, Di keraton ini diadakan pagelaran
kesenian tari. Di sini kegiatan di keraton Kacirebonan ada wadah sanggar tari Sekar
pandan, yaitu sanggar seni yang mempelajari tentang kesenian tradisional, yang
diantaranya adalah tarian topeng.
Ada lima karakter tarian topeng yang masih tetap lestari, yaitu menggambarkan
kehidupan manusia dari lahir sampai pada masa kejayaan.
1.
Panjiberwarna putih yang artinya, kesucian
2.
Sambaberwarna putih tapi berambut, melambangkan
mencari tahu, biasanya anak kecil yang mencari tahu.,
3.
Rumyangmenggambarkan situasi yang labil, biasaya
ada pada remaja yang masih banyak salah menentukan jalan hidup.
4.
Temenggungorang yang mapan sudah mengerti baik
buruk dan disiplin, taat dengan perintah
5.
KelanaMelambangkan angkara murka, yaitu titik
puncak kehidupan manusia dimana mereka telah mencapai cita-cita mereka dan
mereka dekat dengan titik kesombongan pada masa ini. Manusia bisa meremehkan
teman dan juga menyombongkan diri, dalam tarian ini,manusia harus berhati-hati
saat sudah mencapai cita-cita.
Inilah klimaks dari tarian Cirebon yang
digunakan pula sebagai media siar dakwah .
Selain itu juga berkembang di daerah
pesisir, yaitu sebuah tarian sintren, tarian ini untuk meyambut datangnya para
nelayan dengan hiburan. Ada wayang kulit dan golek di kesenian Cirebon.
Kesenian di Cirebon ini tak hanya tarian
topeng saja, tetapi juga ada kerajinan ukir kayu, lukis kaca, batik, anyam, pahat-pahatan,
dsb. Di keratronan kacirebonan berdiri
pada 1808
Di Cirebon ada empat ada empat keraton dan
masing-masing memiliki tarian yang berbeda-beda. Namun, intinya keempat keraton
tersebut masih memiliki hubungan saudara, dan masing-masing keraton memiliki
misi kesenian tersendiri, lalu kesenian itu berkembang dan di lestarikan setiap
tempat .
Muncullah berbagai versi dari bahasa sampai
gayanya, disebabkan banyaknya binaan-binaan yang berkembang. Namun
masing-masing tarian tidak lepas dari misinya yaitu menerangkan tentang perjalanan
hidup manusia . Contohnya : Tarian-tariannya berkembang di daerah-daerahnya,
contohya losari, palimanan, gegesik, indramayu, selangit.
Dulu tarian topeng digunakan sebagai ritual
dakwah, yaitu menerangkan tentang kehidupan kehidupan manusia, maka tarian
tersebut di apresiasikan pada seluruh daerah, dan juga berkembang sebagai suatu
media hiburan, pangadranan atau juga sedekah bumi yaitu bersyukur akan hasil
alam. Disitu juga banyak berkumpul masyarakat dan menampilkan tarian topeng.Pangandaran
itu pesta laut, atau syukuran karena mendapatkan hasil yang banyak, misalnya
karena panen ikan. Mereka membuat arak-arakan, misalnya perahu-perahuan, atau
udang.
Foto : Bpk. Elang Herry
Hubungan
dakwah dengan angkara murka manusia:
Angkara murka merupakan rambu-rambu. Manusia harus berhati-hati, karena manusia dangat dekat kesombongan. Tarian mencerminkan apa yang akan terjadi pada manusia. Awalnya manusia adalah suci, polos dan tidak memiliki dosa. Pada tahap kedua, anak-anak sudah mulai belajar, yaitu mulai membentuk karakter, dst. Inilah dakwahnya, yaitu mereka menonton dan melihat suatu ajaran, dan mereka dituntun pada saat mereka bertanya.
Angkara murka merupakan rambu-rambu. Manusia harus berhati-hati, karena manusia dangat dekat kesombongan. Tarian mencerminkan apa yang akan terjadi pada manusia. Awalnya manusia adalah suci, polos dan tidak memiliki dosa. Pada tahap kedua, anak-anak sudah mulai belajar, yaitu mulai membentuk karakter, dst. Inilah dakwahnya, yaitu mereka menonton dan melihat suatu ajaran, dan mereka dituntun pada saat mereka bertanya.
Kapan
Tarian Topeng berkembang?
Tari topeng berkembang pada saat abad 14 dan 15, dan itu dikemas oleh para Sunan, khususnya Sunan kalijaga dan sunan kalijati, Kesenian sebagai media dakwah, jadi tidak hanya topeng, tp juga ada wayang, sintren, dsb.
Tari topeng berkembang pada saat abad 14 dan 15, dan itu dikemas oleh para Sunan, khususnya Sunan kalijaga dan sunan kalijati, Kesenian sebagai media dakwah, jadi tidak hanya topeng, tp juga ada wayang, sintren, dsb.
Perbedaan
versi tarian biasanya meliputi :
di keratonan kacirebonan mengembangkan gaya selangit, ada juga pengembangan gaya palimanan.
tentang tari topeng, masih berkembang sampai sekarang dengan teknik turun dalang, yaitu mewajibkan anak atau keturunannya untuk mengembangkan kesenian itu, dan di dukung oleh masyarakat2nya, yaitu mencari penerusnya. Penerusnya tak mesti dari keturunan langsung dari Sultan. Jadi sifatnya sangat terbuka dalam hal melestarikan, dan mewariskan.
Apakah ada unsur mistis?
tari topeng itu adalah tari karakter yang secara umum membawa karakter-karakter sesuai dengan karakter topeng itu sendiri. Karena penghayatan yang sangat dalam maka melebur sampai ke jiwa. Ritual secara kejiwaan dalam penari topeng mungkin saja terjadi karena menuntut akan kesempurnaan dalam melakukan tari dan mekmbawakan karakter-karakter tari.
di keratonan kacirebonan mengembangkan gaya selangit, ada juga pengembangan gaya palimanan.
tentang tari topeng, masih berkembang sampai sekarang dengan teknik turun dalang, yaitu mewajibkan anak atau keturunannya untuk mengembangkan kesenian itu, dan di dukung oleh masyarakat2nya, yaitu mencari penerusnya. Penerusnya tak mesti dari keturunan langsung dari Sultan. Jadi sifatnya sangat terbuka dalam hal melestarikan, dan mewariskan.
Apakah ada unsur mistis?
tari topeng itu adalah tari karakter yang secara umum membawa karakter-karakter sesuai dengan karakter topeng itu sendiri. Karena penghayatan yang sangat dalam maka melebur sampai ke jiwa. Ritual secara kejiwaan dalam penari topeng mungkin saja terjadi karena menuntut akan kesempurnaan dalam melakukan tari dan mekmbawakan karakter-karakter tari.
Sanggar tari “Sekar Pandan” berkembang pada tahun 5 Mei 1992
Awal terbentuknya adalah keluarga keraton yang sehari-harinya sudah melihat
kesenian Cirebon. Mereka trertarik pada kesenian tersebut dan membuat suatu relasi untuk membuat
dan mengembangkan kesenian tersebut. Hingga sekarang banyak kerjasama dengan
sekolah-sekolah terdekat.
Sedangkan pada 5 mei di setiap tahun, ada aprasiasi kesenian untuk merayakan hari ulang tahun sanggar.
Pesan-Pesan Untuk Anak-Anak Indonesia Dari Bapak Elang Herry,
“Ayolah kita bersama mengembangkan kesenian tradisional , karena itu merupakan akar budaya, jangan melupakannya akar budaya kita, jangan melupakan asal usul kita yang merupakan identitas kita, kembangkan dan gali bersama karena itu merupakan suatu kebanggan kita bersama”
“Ayolah kita bersama mengembangkan kesenian tradisional , karena itu merupakan akar budaya, jangan melupakannya akar budaya kita, jangan melupakan asal usul kita yang merupakan identitas kita, kembangkan dan gali bersama karena itu merupakan suatu kebanggan kita bersama”
LANDASAN TEORI
Setelah kita mempelajari Keraton Kasepuhan dan Keraton Kacirebonan,
kita dapat menemukan adanya beberapa elemen dari budaya yang mereka miliki,
yaitu
1. Sejarah
Sejarah merupakan diagram yang
memberikan petunjuk bagaimana hidup di masa kini. Hal yang menarik dari sejarah
budaya adalah bahwa banyak elemen yang paling penting dari budaya di sebarkan
dari generasi ke generasi dan melestarikan pandanhgan suatu budaya. Di siini
dapat dilihat, dari Bpk. Satu yang sangat memahami sejarah kerajaan dari yang
terdahulu, hingga sekarang. Ini merupakan suatu bukti bahwa sejarah memang di
eariskan dari generasi ke generasi.
Cerita tentang masa lalu
memberikan anggota dari suatu budaya bagian sebuah budaya dari identitas,
nilai, aturan tingkah laku, dan sebagainya. Buktinya adalah sangat terlihat
sekali dari Bpk. Satu, beliau adalah seseorang yang sangat lembut tutur katanya
dan intonasi suaranya saat berbicara. Hal yang paling Nampak adalah, beliau
selalu mengatakan “ Punten, Mas dan Mbak,… ” sebelum beliau ingin menuturkan
apa yang ingin dia sampaikan.
2. Agama
Dalam Keraton Kasepuhan, agama
yang di anut oleh kerajaan ini adalah agama Islam, yang mempercayai Allah nya
yang satu, dan tiada Tuhan selain Allah. Pengaruh agama dapat dilihat dari
semua jalinan budaya, karena hal ini berfungsi dasar. Fungsi ini meliputi
kontrol sosial, penyelesaian konflik, penguatan kelompok solidaritas,
penjelasan dari sesuatu yang sukar dijelaskan, dan dukungan emosional.
3. Nilai
Nilai adalah standar keinginan,
kebaikan, dan keindahan yang diartikan dari budaya yang berfungsi sebagai
petunjuk dalam kehidupan sosial. Kata kunci dalam setiap pembahasan tentang
nilai suatu budaya adalah “petunjuk”. Nilai-nilai berguna untuk menentukan
bagaimana seseorang seharusnya bertingkah laku. Contoh nyatanya adalah, ketika
saya datang ke Keraton Kacirebonan, saya dan teman-teman saya disambut dengan
sangat ramah oleh Bpk. Satriyono dan Bpk. Elang Herry. Mereka menampilkan suatu
tatakrama yang baik dalam menyambut tamu, dan juga dengn segera menceritakan
tentang kesenian tari mereka.”
Sedangkan pada Keraton Kasepuhan:
Cara memberi hormat antara masyarakat biasa dengan Bpk. Sultan pada zaman sekarang
adalah dengan berjabat tangan. Sedangkan pada zaman dulu, bila mau mengahadap
atau mau undur diri, harus berjalan dengan menggunakan lutut.
4. Organisasi Sosial
Organisasi-organisasi ini
kadang-kadang merujuk pada sistem sosial dan struktur sosial).
Keluarga,pemerintah dan suku bangsa menolong anggota suatu kelompok budaya
untuk mengatur kehidupan mereka. Pada elemen budaya ini, dapat dilihat bahwa
Keraton Kasepuhan dan Kacirebonan menganut struktur sosial kerajaan ( Raja dan
Ratu, Pangeran dan permaisuri).
Ada pula Sultan yang merupakan keturunan langsung ada kurang lebih 10 keluarga dan
sekaligus dekat dengan Sunan Gunung kecuali cucu-cucunya yang sudah berbaur dengan
masyarakat, sehingga marga Elang dan Ratu sudah ada yang tidak di gunakan pada
cucu-cucu. Zaman dulu waktu belum berbaur dengan masyarakat, keluarga Keraton
harus menikah dengan keluarga Keraton. Namun, walau zaman sekarang kerajaan
sudah berbaur dengan rakyatnya, keluarga keraton tetap boleh menikah dengan sesama
keluarga Keraton.
5. Bahasa
Bahasa tidak hanya mengizinkan
anggotanya untuk berbagi pikiran, perasaan dan informasi, tetapi juga merupakan
metode utama dalam menyebarkan budaya.
Tanpa adanya bahasa, manusia akan kesulitan untuk menyampaikan apa yang di
maksud. Dalam Keraton Kasepuhan dan Keraton Kacirebonan, mereka menggunakan
bahasa Jawa Halus.
Misalnya
Bahasa keseharian di Keraton :
Bahasa Jawa halus, atau Kromo Inggeh.
Contohnya:
satu = setunggal, dua = kali, tiga =
tiga, empat = sekawan, lima = gangsa, dan sepuluh = sedasa.
makan = dahar atau tuang, pergi = medal, datang = dugih.
Sebentar = sekedap, sedikit = sekedik.
“Mbak asalnya dari mana?” = “mbak saking pundih?”
“Jangan lama-lama” = “sampun lami -lami”
BUDAYA ITU DIPELAJARI
Salah satu karakter penting dari budaya adalah bahwa budaya
itu perlu dipelajari. Dari lahir hingga akhir hidup kita, kita mencari dunia
yang kita inginkan. Cara memperlajari
budaya pada keraton ini ada beberapa cara :
-
Mempelajari
budaya melalui dongeng, legenda dan mitos
Pada Keraton Kasepuhan , ada suatu daerah
dimana wanita dilarang masuk, karena akan mengganggu kekhusyukan dan kesucian
tempat tersebut. Karena tempat tersebut difungsikan sholat .
-
Belajar
budaya melalui karya seni
Pada Keraton Kacirebonan, mereka memperlajari
budaya melalui seni tari topeng. Dimana tari topeng tersebut mengajarkan
bagaimana kehidupan manusia dari baru terlahir hingga manusia mati. Dimana
Manusia sewaktu baru lahir masih suci, dan saat manusia sudah mencapai
cita-citanya, manusia ssangat dekat dengan kesombongan.
No comments:
Post a Comment