kelas : B1
NIM : 11140110075
Kampung Sindang barang, sebelumnya saya tidak pernah mendengar nama kampung ini. Awalnya seorang teman saya merecommended saya untuk kesana, dia berkata kalau di kota bogor ada kampung yang bernama Kampung Sindang Barang, di sana tempat dan pemandangannya bagus. Saya tertarik untuk datang ke sana dan ingin mengetahui lebih dalam mengenai kampung sindang barang. Hari sabtu saya berangkat ke sana bersama 4 teman saya, di bayangan saya dan teman-teman saya kampung sindang barang ini adalah kampung yang keadaannya seperti baduy atau kampung naga, bahkan saya dan teman-teman saya sudah menyiapkan peralatan untuk menginap di sana. Setelah sampai di bogor kami mencari jalanan menuju ke sana, untuk ke kampung sindang barang harus melewati jalan veteran, jalan mayor jenderal ishak djuarsa, kemudian baru jalan sindang barang, dengan hanya berbekal GPS saya dan teman-teman saya menuju ke sana. Setelah merasa lama mencari Kampung Sindang Barang saya akhirnya bertanya kepada warga bogor ‘mbak, kampung sindang barang dimana ya ?” mbak-mbak tersebut menunjuk ke arah gang dekat sana, ternyata kampung sindang barang sudah dekat. Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam akhir nya saya sampai juga di kampung sindang barang. Jalanan ke sana agak sedikit menanjak dan berbatu-batu.
kampung sindang barang
suasana kampung sindang barang
‘KAMPUNG
WISATA SINDANG BARANG’ terlihat tulisan
seperti itu di depan pagar-pagar bamboo, suasana tenang dan damai menyambut
kedatangan saya dan teman-teman. Rumput-rumput hijau, hamparan sawah dan
beberapa bangunan rumah tradisional terlihat, membuat saya makin bersemangat
untuk mengetahui lebih jauh mengenai kampung ini, jauh dari bayangan saya dan teman-teman
sebelumnya, ternyata kampung sindang barang ini bukan kampung seperti di suku
baduy atau kampung naga, kampung ini adalah kampung wisata yang mengenalkan
kepada pengunjung mengenai tarian, kesenian,
dan hal lainnya mengenai suku sunda, kampung sindang barang terletak di daerah
pasir eurih, kabupaten bogor. Kampung
sindang barang merupakan kampung tertua di bogor. Jarak
kampung sindang barang ini sekitar 50km dari istana bogor. Saya dan teman-teman
saya disambut dengan ramah oleh Kang Sule, suasana
sunda yang sangat kental terlihat dari ikat kepala yang digunakan oleh Kang
Sule. Ikat kepala ini mempunyai arti yang sangat penting bagi orang sunda yaitu
menunjukan identitas diri, dalam bahasa sunda ikat kepala biasa di sebut iket. Kang Sule memberikan petunjuk kepada kami
mengenai acara-acara apa saja yang akan pertunjukan, ternyata sedihnya kami
tidak bisa melihat acara seni seperti tarian atau musik pada hari itu
dikarenakan jumlah wisatawan yang sedikit. Jika jumlah wisatawan sangat sedikit
maka tidak ada pertunjukan seni. Akhirnya saya dan teman-teman saya diperkenalkan
kepada seorang yang terlihat sudah setengah baya, kami memanggilnya abah. Pakaian
abah yang sangat tradisional menambah suasana sunda dikampung ini, pakaian
sunda ini biasa di sebut baju kampret. Abah inilah yang akan mengajak dan menceritakan
mengenai sindang barang kepada saya. Saya dan teman-teman saya diajak untuk
berkeliling kampung sindang barang dan berinteraksi dengan warganya. Mata
pencaharian masyarakat sekitar adalah sebagai petani dan membuka pabrik sepatu.
Sepatu yang dihasilkan nantinya akan di kirim ke berbagai daerah seperti bogor
dan Jakarta. Warga
di sana sangat terbuka dan ramah kepada
para wisatawan termasuk saya dan teman-teman saya. Di perjalanan abah menceritakan bagaimana
sejarah awal sindang barang ini didirikan. Awalnya kampung sindang barang ini adalah
perkampungan biasa, penduduknya mayoritas adalah orang sunda, dahulu perumahan
di sindang barang ini hanya terbuat dari bambu namun seiring jaman berjalan
perumahan sini sudah menjadi modern. Abah
bercerita bahwa kampung sindang barang ini didirikan karena dahulu ada yang
menemukan peninggalan yang harus dibudidayakan, peninggalan ini berasal dari
kerajaan dimasa lalu, peninggalannya berupa sumur jalatunda dan taman sri
bagenda. Dan pada akhirnya pemerintah meresmikan peninggalan ini sebagai cagar
budaya. Penduduk disana diajak berkerja sama untuk membudidayakan dan
memelihara peninggalan dari kerajaan tersebut. Maka dibangunlah wisata kampung
sindang barang ini. Fungsinya untuk memperkenalkan kebudayaan suku sunda dan
peninggalan dari kerajaan pajajaran. Kampung sindang barang ini sudah ada sejak
lama kemudian pada tahun 1699 terkena letusan dan lahar gunung, pada tahun 2007
direnovasi dan sampailah sekarang.
Mata
air jalatunda
Mata
air jalatunda ini merupakan peninggalan dari masa kejayaan kerajaan pajajaran. Di
masa kejayaan kerajaan pajajaran, tiba-tiba serangan datang dari demak, banten,
dan Cirebon untuk menguasai kerajaan pajajaran. Sehingga batu menhir yang
dulunya terdapat di sana dipindahkan ke pakidulan untuk melindungi batu tersebut.
Panjang bantu menhir tersebut 4 meter, dengan kedalaman 2 meter dan lebar 2
meter. Mata air ini anehnya tidak pernah mengering sekalipun atau tidak pernah
bertambah. Dahulu orang-orang percaya bahwa air mata ini sakti dan berkhasiat,
banyak para pendatang dari berbagai daerah untuk berdoa ke sana. Konon salah
satu syarat menjadi raja adalah berendam di air mata tersebut selama 40 hari 40
malam. Mata air ini akhirnya diresmikan oleh dinas kebudayaan sebagai salah
satu cagar budaya di kota bogor dan memasukannya kedalam undang-undang bagi
siapa saja yang merusak air mata jalatunda. Penduduk sekitar juga bertugas
untuk memelihara dan merawat peninggalan kerajaan pajajaran ini. Di sana
terdapat 3 batu yang konon di gunakan untuk semedi dan batu tersebut sangat
pantang untuk di injak.
batu yang pantang di injek
mata air jalatunda yang sudah disahkan
Taman
Sri Bagenda
Taman Sri Bagenda ini adalah
kolam yang berbentuk segi empat, ukurannya lumayan besar untuk sebuah kolam. Kolam
ini sewindu sekali dibersihkan oleh warganya, semua isi di kolam ini
dibersihkan mulai dari sampah, lumpur, air termasuk ikan-ikan yang ada di
dalamnya akan dibuang. Setelah dibersihkan dan dikuras kemudian dipercaya akan datang
keajaiban. Taman Sri Bagenda ini juga tidak pernah mengering atau bertambah
airnya walaupun sedang hujan. Air dari kolam ini diperoleh dari mata air
jalatunda sehingga di percaya bahwa air di kolam ini tidak pernah abis dan
mengering
taman sri bagenda
Abah
kemudian mengajak kami untuk mengelilingi persawahan yang berada di bawah
kampung sindang barang, sawah-sawah inilah yang membawa suasana hijau di
perkampungan ini. Terdapat berbagai macam tanaman ada padi, jagung, dan
lainnya. Abah menjelaskan dengan detail mengenai sawah-sawah ini. Jalannya yang
kecil dan susah untuk dilewati membuat saya dan teman-teman harus berhati-hati
dalam melangkah, beberapa kali dari antara kami ada yang hampir terpeleset dan
jatuh karena licin. Padi-padi yang belum menguning menjadi pemandangan yang
menghiasi sawah-sawah tersebut. Sejenak saya dan teman-teman saya beristirahat
dan bersih-bersih dari lumpur sawah yang mengenai saya, disana juga ada istri
abah, saya dan teman-teman disuguhkan buah nangka oleh beliau. Senang sekali disambut dengan ramah oleh
penduduk disana. Sifat
mereka yang terbuka terhadap orang baru dan orang asing membuat saya dan
teman-teman merasa nyaman.
istri abah yang sangat ramah kepada kami
Abah
kemudian mengajarkan kami bagaimana cara menanam padi yang benar, di kampung
wisata ini sengaja mengajarkan kepada para pendatang untuk mengetahui bagaimana
cara menanam padi dengan benar, fungsinya untuk mengajarkan kesederhanaan
kepada kita semua. Mereka mengandalkan kesederhanaan dimana mereka belum
memakai alat-alat modern seperti jaman sekarang. Membajak sawah saja mereka
masih menggunakan kerbau tidak menggunakan traktor. Alat-alat masak yang mereka
gunakan juga masih alat-alat tradisional ada kompor tradisional yang biasa
dinamakan hawu, seeng yang terbuat dari tembaga gunanya untuk memasak nasi. Seeng
ini dipercaya bisa membuat keajaiaban oleh masyarakat di sana, yaitu bisa
memanggil orang yang hilang. Caranya dengan membacakan mantra sebanyak 3 kali
atau 7 kali, panggil namanya, dan sebutkan alamatnya dimana, kemudian orang
yang menghilang tersebut akan tersentuh batinnya untuk pulang ke rumah. Seeng juga
merupakan lambang kejayaan laki-laki. Sejelek-jeleknya seeng terbuat dari
tembaga demikian sebodoh-bodohnya laki-laki juga punya harga diri, selain lambang
kejayaan laki-laki seeng ini juga jati diri bagi seorang istri. Laki-laki yang
akan mempersunting perempuan wajib membawa seeng, tidak peduli siapa laki-laki
itu apakah anak pejabat, orang kaya raya, orang miskin, pintar, bodoh, jika
tidak membawa seeng dianggap tidak menghargai perempuan. Ada juga bujur asupan
yang berbentuk segitiga sehingga jaman dulu bujur asupan merupakan panggilan
untuk orang yang tidak bisa diam dan duduk, karena bentuk bujur asupan yang
tidak bisa berdiri. Boboko untuk menutup ketika beras sedang dimasak, Dulang
yang terbuat dari kayu gunanya untuk tempat mengaduk beras yang sudah matang,
pangarih yaitu adukan nasi dan kipas. Abah
memberikan petunjuk kepada saya bagaimana cara memasak nasi yang benar
menggunakan alat-alat tradisional itu. Pertama seeng yang diisi air di letakkan
di atas hawu atau kompor tradisional, kemudian bujur asupan di taruh di atas
seeng, bujur asupan diisi dengan beras dan ditutup oleh boboko.
“Kalau
masak tidak boleh ditinggal atau keluyuruan, harus ditunggu sampai masakannya
matang.” ujar Abah kepada saya
Nasi yang sudah matang akan dipindahkan ke dulang, kemudian nasi diaduk
oleh pangarih sambil dikipas-kipas fungsinya untuk membuang asap dan nasinya
cepat dingin.
Setelah tahu caranya memasak nasi, kita juga harus mengetahui bagaimana
cara mengolah padi menjadi beras. Abah mengajarkan saya dan teman-teman saya pertama
gabah dimasukan kedalam lesung, kemudian gabah ditumbuk menggunakan alu, alu
yang berat akan semakin bagus karena tenaga yang diberikan semakin besar. Gabah
ditumbuk sampai gabah tersebut lepas dari tangkainya. Gabah yang telah lepas
dari tangkai akan dibersihkan menggunakan tampah dengan cara dilepmar-lempar
sampai sisa-sisa dari gabah terbuang. Kemudian gabah yang sudah bersih ditumbuk
kembali sampai kulit nya terlepas dan menjadi beras yang putih.
Abah juga mengenalkan kepada kami permainan tradisional seperti bakiak
dan enggrang, kedua permainan ini terbuat dari kayu. Hanya orang-orang tertentu
saja yang bisa bermain enggrang karena permainan ini terbilang susah. Harus menjaga
keseimbangan serta kesabaran yang cukup.
Kampung sindang barang
merupakan kampung yang memperkenalkan kebudayaan suku sunda kepada orang-orang
luar.
Menurut buku komunikasi lintas budaya adalah Banyak elemen penting dari budaya
disebarkan dari generasi ke generasi dan melestarikan pandangan suatu budaya. Cerita
tentang masa lalu memberikan anggota dari suatu budaya bagian sebuah budaya
dari identitas, nilai, aturan tingkah laku, dan sebagainya. Di kampung sindang
barang ini memperkenalkan cerita kerajaan dan peninggalannya kepada saya yang
berasal dari suku lain dan menyebarkan nya dari generasi ke generasi lain. Peninggalan
kerajaan pajajaran yang sengaja di lestarikan oleh suku sunda ini merupakan
bagian dari kebudayaan. Dan yang paling penting tingkah laku diperngaruhi dari
suatu budaya, budaya sunda yang mengajarkan kita untuk hidup dalam
kesederhanaan. Dari mulai abah mengajarkan kan saya menanam padi, mengolah padi
itu menunjukan bahwa kampung sindang barang mencerminkan sikap yang sederhana
dalam bertingkah laku.
"sejarah merupakan saksi yang menyaksikan berlalunya waktu, mengiluminasi kenyataan, mementingkan memori, menyediakan petunjuk dalam kehidupan sehari-hari, dan memunculkan pengetahuan tentang jaman dahulu."
Salut untuk kampung sindang barang. Saya senang sekali bisa mengenal kampung sindang barang, dan mengenal
kebudayaan sunda. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari kampung sindang
barang ini. Saya menjadi tahu perjuangan petani dalam membuat beras, cara
memasak nasi dengan benar, melihat kesederhanaan masyarakat sindang barang yang
tidak banyak mengeluh namun tetap bekerja keras.kebersamaan dan keramahan masyarakat kepada saya. Saya menjadi tahu bahwa
kesederhanaan merupakan nilai yang sangat penting bagi masyarakat di sindang
barang.
Terimakasih kepada abah yang sudah menemani saya dan teman-teman
mengelilingi kampung sindang barang
"Jangan sibuk mencari kesempurnaan, jika kesederhanaan mampu membuatmu bahagia."
kisah NYATA berbagi info...
ReplyDeletesaya belum lama ini
bulan juni 2016
tepat di hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
KU DI TIPU
rumah juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
ciri-ciri: orang kurus,kulit kuning sawo,tinggi 160+
(PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
melakukan pesugihan dana Goib
di desa pagundan
kampung dusun kliwon
kuningan (jawa)
tempat tinggal istri ke 1(TUA)
(anak 2 cowo)
juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
mempunyai 3 istri
selama menipu sebagai juru kunci PALSU 8 thn...
tempat makam keramat&sumur keramat
desa pagundan (TIPUAN/PENIPU)
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
aku hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016) melakukan ritual selama 3x..(Ritual)...
sampai aku merogoh kocek ku sebesar 35jt lebih...
membeli CERUTU JANGKRIK (komplit)
35pcs x 600rb = 21 jt
mebeli sesaji (komplit):
nasi tumpeng
buah,menyan,kembang dll
sebesar 14jt lebih...
juru kunci (MENIPU KU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
alamat Rumah tinggal >>>>
istri (MUDA) ke 2 anak 4 (3 cewek 1 laki)
Desa sidarja
kampung cisalak
blok pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
Rumah a/n:Ading 36thn (PENIPU)
yg mengaku juru kunci..
di belakang sekolah SD negri
turun lapangan bola
sidaraja kuningan
ku mengadakan Ritual dana goib
hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
di makam keramat & sumur keramat
di desa pagundan
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
selama 3x...(3 hari komplit sesajen)
tepat ritual yg ke 3 hari minggu,
juru kunci PALSU
a/n: Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
berkata di makam keramat,mengatakan uang dana goib,akan di antar langsung oleh arwah makam keramat
desa pagundan
kampung dusun kliwon (kuningan)
tepat jam 1 malam di Rumah aku
tggu di jembatan ke5 dekat Rumah ku
setelah melakukan ritual yg ke3x..
(komplit sesajen dari ke 1x-3x)
ku lansung bergegas pulang ke Rumah
dan ku sampai di jembatan yg ke5
hari minggu pkl 11 malam...
ku tunggu,sambil baca mantra panggil arwah makam keramat
ku baca mantra sampai pkl 3 subuh (minggu 12-6-2016)
arwah makam keramat tak kunjung hadir/datang...
juru kunci PALSU
a/n:Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
ku tlp&sms juru kunci palsu itu
tidak di angkat&tidak membalas sms ku sama sekali (ku di tipu)..
hati-hati saudara ku
jangan mudah percaya,apa lagi baru kenal&mengaku juru kunci,paranormal,dukun dsb
(modus penipuan)
www.ading36thn_penipuan.com
sekian dan terima kasih
alamat rumah yg di tinggal&di tempati >>>>
juru kunci (PALSU)
a/n: Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
(PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
istri (MUDA) ke 2 mempuyai
anak 4 (cewe 3 cowo 1)
desa sidarja
kampung cisalak
desa pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
di belakang SD NEGRI
SiDARAJA KUNINGAN