Nama : Michelle
Nim : 11140110183
Kelas : B
Komunitas HOPE Asia Foundation - UNITY!
Perbedaan suku dan budaya
di negara kita Indonesia bukanlah suatu hal yang menjadi hambatan
untuk kita dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Pancasila telah menjadi sebuah ideologi di tanah air kita tercinta
yang menyatakan bahwa pentingnya persatuan Indonesia bagi seluruh
rakyat di berbagai pulau dan daerah yang tersecbar. Secara geografis,
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak suku,
bahasa, budaya dan keunikan tersendiri di setiap daerah. Kekayaan
akan budaya kita mencerminkan bagaimana negara kita memiliki
keberagaman budaya yang menarik dan perlu kita ketahui karena kita
sebagai warga negara Indonesia harus belajar untuk memahami dan
menghargai keanekaragaman budaya di Indonesia.
Seperti yang kita
ketahui, masyarakat Indonesia memiliki beragam suku, ras, budaya, dan
bahasa. Hal ini dapat menjadi sebuah konflik jika kita tidak memiliki
sebuah ideologi yang mengedepankan sebuah persatuan di Indonesia.
Bersyukur kita memiliki Pancasila sebagai ideologi yang kita pegang
dan kita anut. Semua masyarakat Indonesia dipayungi ideologi yang
harus dipatuhi agar terjalin keharmonisan antar masyarakat.
Dalam berkomunikasi kita
pasti memiliki beberapa hambatan yang disebabkan oleh beberapa
faktor. Salah satu faktornya adalah perbedaan budaya antar kelompok
atau individu dengan yang lainnya, yang belum saling kenal sehingga
ada miss-communication atau miss-understanding yang
terjadi antara individu satu dengan individu lainnya. Perlu adanya
pengertian dan saling memahami satu sama lain budaya dari orang lain
yang tidak kita ketahui. Karena sifat budaya yang begitu kompleks,
luas dan abstrak, kita perlu mengetahui unsur budaya bersosialisasi
itu apa saja. Unsur budaya dalam bersosialisasi tersebut sebagai
berikut:
1. Persepsi - sistem
kepercayaan, nilai, dan sikap; organisasi sosial ; pandangan dunia
atau worldview.
Dalam berkomunikasi
antar budaya, merupakan suatu komunikasi yang berhadapan dengan
perbedaan persepsi dari setiap masing-masing budaya yang berbeda.
Hal yang diharapkan dalam berkomunikasi antar budaya adalah persamaan
persepsi dan persamaan pengalaman dari setiap masing-masing budaya.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi persepsi dalam komunikasi antar
budaya, yaitu:
a. Sistem kepercayaan,
nilai, dan sikap
Tidak ada hal yang
benar atau salah dalam berkomunikasi antar budaya. Kepercayaan dari
setiap individu tidak dibatasi dan agar komunikasi antar budaya dapat
berjalan dengan baik, perlu adanya pengenalan akan kepercayaan orang
tersebut sehingga persepsinya tidak salah. Nilai itu bersifat
normatif yang berbicara mengenai salah atau benarnya suatu tindakan.
Contohnya seperti datang tepat waktu ke sekolah.
b. Pandangan
dunia
Pandangan
dunia atau worldview
tentunya
mempengaruhi komunikasi antar budaya karena sebagai individu yang
berbudaya pastinya memiliki perilaku komunikasi dan pandangan dunia
yang sudah tertanam sejak lama kepada orang yang dianggap benar dan
secara otomatis mereka menganggap hal itu benar. Pandangan dunia dari
setiap budaya berbeda-beda dan hal ini berdampak kepada persepsi dari
masing-masing budaya.
c. Organisasi
Sosial
Seperti
yang kita ketahui, organisasi sosial yang paling dominan dalam
kehidupan bersosialisasi adalah keluarga dan sekolah. Latar
belakang keluarga dapat mempengaruhi persepsi masing-masing
budaya, begitu juga jika dilihat dari latar belakang sekolah.
Lingkungan keluarga dan sekolah tentu berperan penting dalam
mempengaruhi sebuah kebiasaan yang menjadi sebuah komunikasi
antar budaya. Contohnya seperti anak-anak yang sejak kecilnya
dididik dalam sebuah keluarga yang dengan hobby bermain musik,
kelak anak tersebut akan terbiasa dengan alat musik yang setiap
hari ia hadapi dalam sebuah lingkungan keluarga. Anak tersebut
juga dituntun untuk dapat memilih tujuan apa yang ingin
dicapainya dan sekolah menjadi salah satu organisasi penyambung
masa depannya.
2. Proses komunikasi
verbal
Bahasa menjadi sebuah
simbol atau lambang yang sudah disepakati secara bersama oleh
indvidu-individu dari hasil pembelajaran dan nantinya akan berguna
untuk menyatakan setiap pengalaman-pengalaman dari budayanya
masing-masing. Alat utama dalam berkomunikasi adalah bahasa.
Dengan bahasa kita dapat menyalurkan nilai dan norma, dan
menjadikan sebuah alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan
orang lain. Bahasa memudahkan kita untuk memberikan ekspresi dan
perasaan kita. Hal ini dapat memperlihatkan pikiran yang berasal
dari individu terhadap kita dalam berkomunikasi antar budaya.
3. Proses komunikasi
non verbal.
Komunikasi secara
nonverbal ini berlandaskan setiap budaya masing-masing yang
memiliki ciri khas tersendiri. Contohnya seperti penggunaan
ekspresi wajah, gerakan tubuh, potongan rambut, gaya berpakaian,
kontak mata, gerakan isyarat, dan masih banyak lagi bentuk
komunikasi non verbal lainnya.
Ketiga unsur budaya di
atas membuat kita mengerti akan konsep komunikasi antar budaya
yang baik dan benar. Apalagi seperti kita yang tinggal di Jakarta,
dengan berbagai macam pendatang dari luar daerah untuk merantau
dan mencari sesuap nasi hingga terjadinya banyak percampuran
budaya yang cukup banyak sering terjadi di Jakarta dan sekitarnya.
Banyak sekali orang-orang dari luar pulau yang datang ke kota
Jakarta untuk melakukan bisnis atau mencari pekerjaan demi
mendapatkan kehidupan yang layak. Tidak sedikit orang yang
melakukan transmigrasi dan berpindah tetap di suatu daerah. Ada
yang bertujuan untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi, mencari
pekerjaan, atau pun ingin merasakan perbedaan budaya di suatu
daerah.
Berbicara mengenai
percampuran budaya, ada suatu komunitas yang menampung banyak sekali
perbedaan suku dan budaya. Komunitas yang sangat baik untuk saling
mengenal satu sama lain dan mengerti akan setiap kebudayaannya
masing-masing melalui perkumpulan ini. Dengan berbasis komunitas
kristiani, ada sebuah yayasan komunitas di daerah Tangerang, tepatnya
di Bumi Serpong Damai. Di sana terdapat suatu yayasan sekaligus
komunitas yang mengedepankan kesatuan dari berbagai budaya, khususnya
daerah-daerah terpencil yang berasal dari Indonesia Timur. Yayasan
ini bernama HOPE ASIA dan pendiri dari Yayasan ini bernama Ibu
Eriana.
Ibu Eriana memiliki
dedikasi yang tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak
yang ingin mendapatkan pendidikan dan pembinaan dari yayasannya
tersebut. Sejak awal didirikan Yayasan Hope Asia di Indonesia, Ibu
Eriana memiliki kerinduan untuk menolong anak-anak yang membutuhkan
pendidikan bagi mereka yang tidak memiliki biaya untuk mendapatkan
pendidikan yang baik. Maka dari itu HOPE Asia mengajak anak-anak muda
di Indonesia untuk ikut bergabung dan ikut dalam pembinaan karakter
sekaligus pelajaran yang memiliki kurikulum yang berbeda dari sekolah
lain pada umumnya.
Ibu Eriana ini lahir di
kota Tegal, tanggal 5 Januari 1961. Beliau memang memiliki kerinduan
yang besar untuk membagikan pengalaman dan pengetahuannya kepada
orang lain. Ia memiliki latar belakang pendidikan dokter hewan dan
juga magister lingkungan hidup dari UGM (Universitas Gajah Mada).
Keinginannya untuk membagi hati kepada generasi muda membawanya untuk
pergi mencari ilmu hingga pada negara mancanegara seperti Thailand,
Malaysia, India, hingga pada negara Jerman dan Canada.
Kegiatan di komunitas
HOPE Asia ini telah membawa banyak sekali anak-anak dari daerah yang
bermacam-macam, khususnya yang berasal dari daerah Indonesia Timur,
seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan masih banyak lagi.
Kegiatan belajar mengajar diadakan setiap hari dengan beberapa dosen
yang mengajar mata pelajaran mengenai banyak hal seperti
kewirausahaan, ilmu komunikasi, ekonomi, dan pembinaan karakter yang
menjadi fokus utama dari seluruh visi dan misi HOPE Asia sendiri.
Kebudayaan yang berbeda
bukanlah menjadi sebuah hambatan untuk HOPE Asia karena komunitas ini
mementingan persatuan dan kesatuan. Perbedaan bukanlah menjadi
masalah karena mereka diajarkan untuk saling menghargai satu sama
lain dan mengasihi sesamanya.
Pembinaan yang dilakukan
oleh yayasan HOPE Asia telah menjangkau hampir di seluruh bagian
Indonesia, khususnya di Indonesia bagian timur. Daerah yang dijangkau
HOPE Asia meliputi Indonesia bagian barat NTT, Sumba, Kupang, Soe,
Antabua, Rote, Papua, Jayapura, Nabire, Sorong, Sentani, Biak,
Maluku, Ambon, Ternate, Manado Sulut, Kalimantan Barat, Sumatera,
Nias , Medan, Lampung, Palembang. Beragamnya suku dan budaya inilah
yang menjadi keunikan dari komunitas HOPE Asia dan memang sebagian
besar anak-anak murid yang bersekolah
Perpustakaan HOPE Asia Foundation
Kebiasaan yang mereka
lakukan dalam komunitas ini banyak sekali, dari mulai berdoa bersama
setiap hari dan saat teduh pukul 5 pagi di asrama tempat mereka
tinggal, perjamuan kasih atau makan bersama yang setiap hari
dilakukan di HOPE Asia, dan juga selain belajar mengenai
kewirausahaan, ilmu komunikasi, mereka juga belajar untuk praktik
keluar lapangan dengan melakukan job
training sesuai dengan keahlian dan kemahirannya
masing-masing. Usia mereka memang beragam, yaitu mulai dari usia 16
tahun hingga pada usia 29 tahun. Karena angkatan di tahun ini hanya
ada 10 orang, maka kelas yang ada di gabung dan memiliki materi
pelajaran yang sama.
\
Selain itu banyak juga
hasil-hasil karya kreativitas mereka lainnya yang unik dan
bermanfaat seperti hiasan, gantungan kunci yang lucu, gelas, sandal,
lampu hias , serbet untuk memasak, lampu hias, hingga pada peralatan
rumah tangga seperti cairan pembersih toilet yang dapat dijual di
pasaran, dan kegiatan lainnya yang dilakukan oleh murid-murid HOPE
Asia salah satunya adalah menganyam dompet dan tas dari bahan tali
kur dengan berbagai warna yang menarik. Hasil karya mereka ini telah
banyak di jual dan dipasarkan oleh mereka ke berbagai tempat.
Mereka saat ini berada di
angkatan sembilan di tahun 2013 dengan tiga bulan pembinaan di HOPE
Asia, Tangerang. Tepatnya di hari Jumat, tanggal 11 Januari 2013 HOPE
Asia mengadakan sebuah pelantikan atas kelulusan mereka selama tiga
bulan. Acara pelantikan tersebut diawali dengan kebaktian singkat
oleh pembicara untuk pembekalan bagi para anak-anak murid agar mereka
termotivasi dan dibangun kepercayaannya terhadap suatu kunci sukses
yang akan mereka raih di kemudian hari. Acara pelantikan ini
merupakan sebuah simbol di mana para murid sudah selesai dalam
pembelajarannya selama tiga bulan di HOPE Asia dan mereka yang sudah
bersekolah akan menerima penghargaan dan kelulusan dari HOPE Asia.
Para murid telah
mendapatkan pembekalan karakter selama tiga bulan dan pembekalan
pengetahuan mengenai kepemimpinan yang baik dan benar. Namun
pembangunan karakter yang sesungguhnya bukan hanya dalam sebuah
karantina di asrama selama tiga bulan ini saja, tetapi sebenarnya
pembangunan karakter itu terjadi setiap hari dan dalam kehidupan
sehari-hari, kita dituntut untuk selalui mengakui kesalahan kita dan
belajar dari kesalahan untuk mencapai hal yang lebih baik lagi di
kemudian hari. Perbedaan bukan menjadi sebuah halangan untuk mencapai
cita - cita yang tinggi setinggi langit.
Ucapan syukur yang setiap
hari mereka lakukan dalam doa menjadi sebuah kebiasaan yang berakar
menjadi sebuah budaya yang positif dalam menghadapi setiap kehidupan,
masalah, maupun kesenangan dan kebahagiaan. Visi dan misi dari HOPE
Asia Foundation sendiri adalah menjangkau banyak generasi muda agar
menjadi pemimpin yang berdedikasi, mempunyai integritas, serta
berdampak bagi orang lain, dan juga mempunyai hati misi untuk menjadi
berkat bagi setiap orang. Tujuannya adalah untuk menjadikan generasi
muda sebagai anak bangsa yang cerdas dan berbudaya baik sesuai dengan
karakter yang diajarkan yayasan HOPE Asia kepada anak-anak murid.
Nah bagaimana dengan
generasi muda Indonesia lainnya? Bagi anak-anak muda yang saat ini
telah bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak, pasti akan
merasa semua hal itu mudah untuk di raih dan cenderung tidak
mempunyai usaha yang lebih untuk memperjuangkan cita-cita mereka Tapi
perlu di ingat bahwa mereka pun yang mendapatkan pendidikan selama
tiga bulan saja dapat menjadi mereka saat ini masih belum selesai dan
masih banyak yg harus mereka lakukan untuk mencapai cita-cita mereka.
Jika kita memiliki motivasi, semangat dan usaha untuk berhasil, kita
pasti bisa melakukannya. Dengan menerima perbedaan dan menghargai
setiap budaya masing-masing, kita dapat belajar dari berbagai sisi
kehidupan dan persepsi dari budaya lainnya. Lupakan semua perbedaan
dan jadi satu kesatuan di tanah air kita Indonesia tercinta!!!
Like this, Miss...
ReplyDeleteJual Pro Extender Di Medan
ReplyDeleteJual Maxman Obat Kuat Di Medan
Jual Cialis 80mg Di Medan
Jual Selaput Dara Buatan Di Medan
Jual Obat Penghilang Tatto Di Medan
Jual Minyak Pembesar Penis Di Medan
Jual Vakum Pembesar Payudara Di Medan
Jual Perangsang Wanita Di Medan
Jual Potenzol Cair Di Medan
Jual Opium Spray Di Medan