NIM:
11140110238
Nama:
Nabila Ekananda L.
Kelas: G1
Halo, semua ! Pada kesempatan kali ini saya akan
membawakan sebuah cerita dari kampung Betawi. Pertama saya terlebih dahulu
memperkenalkan sejarah dari Kampung Betawi ini. Kampung Betawi yang saya kunjungi
terletak di kelurahan Srengsengbawah, Setu Babakan Kecamatan Jagakarsa Kota
Administrasi Jakarta Selatan. Kampung Betawi di Jakarta hanya ada 4 yang
tersebar di beberapa lokasi yaitu Rawa Belong, Jakarta Barat; Setu Babakan,
Jakarta Selatan; Rumah Si Doel, Jakarta Timur; dan terakhir di Kampung Si
Pitung, Jakarta Utara. Namun, dari keempat lokasi tersebut yang paling terkenal
dan sering dikunjungi oleh wisatawan lokal adalah Setu Babakan. Kampung Betawi
di Setu Babakan menurut sumber(Bang Zen dari Sekretariat) yang saya temui didirikan oleh warga sekitar
karena, saking banyaknya etnis Betawi yang bertempat tinggal di sekitar tempat
itu dan ingin membangun sebuah perkumpulan besar layaknya Kampung Betawi yang
ada di daerah lain. Menurut sumber juga, satu daya tarik yang tidak dimiliki
oleh Kampung Betawi di daerah lain adalah danau besar atau Setu yang bisa
dijadikan objek wisata air. Disana terdapat dua buah Setu yaitu Setu Babakan
dan Setu Mangga Bolong dan wisata air yang ditawarkan adalah sepeda air, kano,
dan pemancingan. Untuk menambah daya tarik Setu Babakan, warga dan Sekretariat
Kampung Betawi Setu Babakan bekerjasama memperlihatkan kepada publik kegiatan
sehari-hari mereka seperti Pencak Silat, Nge-deres, Aqiqah, Injak Tanah, Ngarak
Penganten Sunat, memancing, menjala, budidaya ikan tawar, bertani, berdagang
sampai pada kegiatan memasak makanan Betawi. Selain wisata air, ada juga wisata
Agro yaitu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha Agro sebagai
objek wisata dengan tujuan rekreasi, keperluan ilmu pengetahuan, memperkaya
pengalaman, dan memberikan peluang usaha di bidang Agro. Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan merupakan lokasi pertanian tidak berada di daerah khusus
Agro melainkan di halaman rumah penduduk sehingga bila musim buah sedang
banyak-banyaknya ranum dan siap dipetik membuat wisatawan tergiur ingin memetik
dan memakannya bisa sekalian singgah dan biasanya tuan rumah akan ramah menyapa
mereka yang bergegas memetikkan buah untuk diberikan kepada wisatawan sebagai
tanda respek.
Nah, bagaimana dengan sejarah etnis Betawi itu sendiri
? Semasa penjajahan Belanda dan saat itu VOC masih berdiri, VOC menginginkan
perkembangan di daerah Batavia(asala muasal kata Betawi di ambil dari kata
Batavia ini yaitu sebutan Jakarta selagi dalam masa penjajahan Belanda dan
kalimat Betawi sendiri memiliki makna “orang Batavia”)dengan cara menambah
jumlah pekerja dari luar dan Belanda pun membeli pekerja dari Bali (dalam masa
itu perdagangan budak masih marak terjadi). Pekerja dari Bali itu akhirnya,
tinggal di Batavia dan mempengaruhi pribumi di Batavia yang terdiri dari Sunda
dan Melayu (menimbulkan pernikahan antar etnis yang tidak dihindarkan) lewat
bahasa. Makanya, pada saat ini, di era modern ini bahasa Bali masih ditemukan
di dalam bahasa etnis Betawi. Kemudian, pribumi di Batavia tersebut kedatangan
para pedagang dari India, Arab, serta Tiongkok dan mengadopsi beberapa adat
istiadat dari ketiga etnis tersebut. Akibat dari semua ini di Batavia tumbuh
perkumpulan baru yaitu Betawi yang baru diproklamirkan kepada publik pada tahun
1923.
Saya berkunjung ke Setu Babakan pada hari
Minggu (23/12/2012) dengan membawa alat-alat yang akan dipakai. Sebelum menuju
kantor Sekretariat dan panggung yang kebetulan sedang ada acara dan keadaan
pada hari Minggu tersebut pengunjung banyak berdatangan, saya menyusuri danau
terlebih dahulu. Disana, banyak sekali anak-anak kecil dan para orangtua yang
sedang asyiknya menikmati suasana danau dengan bermain bebek-bebekkan. Sementara
itu, di sisi kanan dan kiri jalan banyak sekali pedagang menjajakan aneka
dagangan mulai dari trompet, makanan, minuman, boneka, dan lain-lain. Saya
sampai disana saat makan siang, oleh karena itu, saya hanya sebentar di danau
dan melanjutkan langkah ke jajaran makanan. Di jajaran tempat makan, dijajakan
banyak sekali makanan khas Betawi seperti Kerak Telor, Batagor, Ketoprak, Gado-gado,
Asinan, Dodol Betawi, dan Laksa Betawi.
Ada yang tahu apa itu makanan-makanan yang
disebut diatas ? Kalau tidak akan saya jelaskan satu persatu. Kerak Telor
adalah makanan sejenis omelette yang
terbuat dari nasi gula yang dimasak dengan telor dan disajikan dengan santan
kelapa, bawang goreng, dan terkadang ditambahkan udang goreng yang kecil-kecil,
kemudian tempat untuk menyajikan Kerak Telor adalah daun pisang. Selanjutnya, Batagor
yang tak lain adalah bakso tahu goreng, terbuat dari tahu yang digoreng
kemudian diisi dengan ikan tenggiri dan juga bisa terbuat dari ikan tuna atau
mackerel. Batagor bila dilihat secara jeli tidak hampir jauh beda dengan Siomay,
Batagor diolesi oleh saus kacang, kecap, sambal, dan air dari jeruk nipis.
Bahan-bahan tambahan pembuatan Batagor adalah kubis, kentang, dan tofu. Makanan
khas Betawi lainnya adalah Ketoprak, Ketoprak terdiri dari lontong, tofu,
irisan kubis, kerupuk, dan saus kacang dicampur dengan cabai, garam, bawang
putih, dan kecap. Ketoprak adalah tipikal makanan pinggir jalan. Awalnya,
Ketoprak merupakan makanan asli dari Betawi tapi seiring berjalannya waktu,
Ketoprak sudah tersebar di seluruh wilayah Pulau Jawa. Ketoprak memiliki hampir
kemiripan komposisi dengan Lotek dan Karedok dari Jawa Barat dan Pecel dari
Jawa Tengah. Makanan lainnya adalah Gado-gado. Gado-gado bisa dibilang adalah
"salad"nya Indonesia ? Mengapa ? Disebabkan komposisi Gado-gado
semuanya terdiri dari sayuran yang masih segar dan diolesi dengan banyak saus
kacang(bila dibandingkan dengan Ketoprak). Makanan selanjutnya adalah Asinan.
Asinan buatan Betawi ini terbuat dari kubis buatan China, kubis biasa, tofu,
selada, disajikan di atas tipis dan panas saus kacang diberi tambahan dengan
cuka kemudian diberi topping kacang
dan kerupuk. Asinan untuk dibilang asin, makanan ini harus diceburkan ke dalam
kuah yang telah tercampur dengan garam dan cuka dan makanan terakhir yang
dibahas adalah Dodol Betawi. Well,
makanan yang satu ini tidak jauh beda dengan dodol-dodol lainnya di Indonesia
(misalnya, dari Garut yang lebih terkenal). Baik dari segi rasa maupun segi
pembuatannya, keduanya sama-sama membutuhkan waktu berhari-hari untuk mengolah komposisinya
(ketan putih, ketan hitam, dan durian). Dodol Betawi ini disajikan sebagai
panganan saat pesta, bulan Puasa (Ramadhan), Idul Fitri, dan Idul Adha. Makanan
terakhir yang akan dibahas adalah Laksa Betawi. Makanan ini merupakan makanan
sejenis mie yang diberi bumbu. Dari bumbu ini kuahnya akan berwarna kekuningan
plus bumbu ini juga dicampur dengan udang rebon. Makanan ini menggunakan
ketupat yang biasanya diisi dengan telur, semanggi, dan toge. Kuahnya yang
kental pun ditaburi bihun, perkedel, bawang goreng, dan udang kering.
Setelah, puas mengitari jajaran makanan
disana, saya melangkahkan kaki menuju suatu tempat yang ada panggung,
rumah-rumah Betawi, dan Sekretariat. Di tempat inilah pusatnya Kampung Betawi
Setu Babakan. Saya kira disana tidak ada event spesial apa-apa disana eh
ternyata, di tempat ini lagi ada event “Penganten Sunat”. Heran dengan namanya
? Saya juga pertama kali dengar nama tersebut terheran-heran. Namun, ternyata
setelah masuk lebih dalam lagi event ini adalah sunatan massal untuk anak-anak
kecil. Event ini mengundang 100 anak-anak kecil dari Jakarta, Depok, Bogor, dan
Tangerang. Event ini merupakan event bulanan yang diadakan oleh Kampung Betawi
Setu Babakan. Event ini dimeriahkan oleh penyanyi dari Bens Radio yang bergaya
ala Benyamin Sueb tempo dulu. Ada yang tahu siapa Benyamin Sueb ? Beliau adalah
seorang musisi terkenal di Jakarta yang suka sekali memperkenalkan budaya
Betawi lewat tutur kata berupa nyanyian. Penyanyi yang berdandan ala Benyamin
Sueb waktu itu, membawakan beberapa lagu khas Betawi. Tidak melewatkan hal ini,
saya mengambil beberapa foto sewaktu beliau tampil. Kemudian, saya melihat
anak-anak pada ketakutan, menangis, dan berteriak karena, tidak mau disunat. Namun,
setelah mereka selesai disunat, mereka kembali ceria (yah, berkat campur
orangtuanya yang berkata bahwa setelah disunat mereka akan diberi hadiah berupa
mainan yang ada di Kawasan Kampung Betawi Setu Babakan).
Rumah etnis Betawi sangat unik. Rumah
etnis Betawi sangat simple dan
dikelilingi oleh teras dan selalu dipasangi tangga kecil yang di pasang untuk
memasuki rumah. Ini dikhususkan supaya orang yang ingin bertamu, tidak
mengotori tanah sang empu yang punya rumah dengan sandal atau sepatu (orang
Betawi sangat tidak suka dengan kotor dan ketidakteraturan), hal ini diambil
dari sudut pandang yang bertamu kepada yang punya rumah sedangkan dari sudut
pandang yang punya rumah kepada yang bertamu guna tangga kecil yang dipasang
adalah sang empu yang punya rumah sangat mengorhamati tamu, siapapun yang
datang berkunjung akan disambut dengan ramah. Di teras rumah etnis Betawi ini
selalu ada meja kecil dan dua kursi kayu (minimal) dan biasanya sering
digunakan oleh tamu yang hanya sekadar ingin berbincang mengenai masalah umum
dan ringan sembari merokok, memakan kacang, dan minum air putih tapi, bila
tamunya berjumlah lebih dari tiga maka meja kecil tersebut akan dikelilingi
oleh kursi kayu tersebut (biasanya maksimal empat kursi sebab tidak cukup meja
kecil tersebut dikelilingi oleh banyak kursi karena, sempitnya ruang untuk
bergerak). Namun, bila tamu yang datang berkunjung ke rumah mereka merupakan
tamu kehormatan atau orang penting yang otomatis pembicaraannya serius, sang
empu malahan akan mengajak tamu khusus
ini masuk ke dalam rumah dan disuruh duduk di ruang tamu mereka. Alasannya,
karena, pembicaraan yang akan dibahas sangat serius sehingga butuh privasi yang
lebih ketat dan tidak ingin mengundang banyak orang untuk menguping pembicaraan
mereka tersebut. Bahkan terkadang tamu yang seperti ini diajak bergabung untuk
makan bersama empu yang punya rumah tapi, bila pembicaraan serius mereka
berkahir dan tidak ada lagi yang perlu dibahas, biasanya mereka akan pindah ke
teras dan duduk di atas kursi kayu untuk pembicaraan yang ringan dan melontarkan
guyonan-guyonan. Tamu yang seperti ini, menurut mereka bila telah pindah duduk
ke teras, tidak akan betah berlama-lama di rumah, hanya sekedar melepaskan
penat karena, brainstorming dengan
topik pembicaraan sebelumnya yang berat. Uniknya, lagi bila tamu yang hanya
sekedar berbincang ngalor-ngidul ataupun yang merupakan tamu formal, mereka
senang sekali memberikan makanan ataupun buah sebagai bentuk rasa terimakasih
mereka karena sudah berkunjung(terkadang, membuat tamu tidak enak menolaknya
karena sudah ditawarkan kalaupun ada yang menolak pemberian empu yang punya
rumah, mereka akan memaksa secara halus supaya tetap dibawa. Hal ini membuat
siapapun semakin tidak kuasa menolak…). Hal lain yang bisa diamati dari rumah
etnis Betawi ini adalah pasti di langit-langit luar rumah yang dekat dengan
pintu masuk selalu dipasangi lampu besar yang tergantung dan terbuat dari
kayu(ini bukan suatu hal yang khusus sih cuma, mereka serempak memasang lampu
besar yang berdesain sama. Mungkin sebagai simbolis keseragaman dan kekompakan
yang terjalin tidak hanya lampu saja bahkan rumah-rumah yang ada disanapun juga
memiliki model yang sama, apakah kedua hal ini merupakan simbolis rasa
kekompakan dan persaudaraan yang terjalin antar sesama…?). Untuk
info tambahan, rumah orang Betawi itu dibagi menjadi dua yaitu rumah Joglo dan
rumah Kebaya. Rumah Joglo merupakan rumah yang lebih lebar dan luas bila
dibandingkan dengan rumah Kebaya. Selain itu, perbedaan bagi tiap-tiap rumah
adalah atap di masing-masing rumah.
Struktur organisasi Kampung Betawi Setu Babakan diatur oleh lembaga(Sekretariat), selain itu juga mereka memiliki "Perkumpulan Kampung Betawi" yang berfungsi untuk koordinator dan pemeliharaan Kampung Betawi yang tersebar di daerah Jakarta. Gaya berkomunikasi etnis Betawi ini masuk
ke dalam kategori low-context. Oleh
sebab itu, mereka suka sekali berbicara blak-blakan, kritis, langsung ke inti,
dan terkadang menyakitkan. Menurut mereka, hal ini wajar terjadi pada kehidupan
sehari-hari mereka supaya tidak ada hal yang perlu disenyembunyikan dari
siapapun. Prinsip mereka lebih baik terbuka dan bermusuhan di depan daripada
menyembunyikan sesuatu dan membicarakan apapun di belakang orang-orang terutama
orang-orang yang tidak disukai, nanti juga kembali baikan. Masih membicarakan
seputar gaya berkomunikasi etnis Betawi, satu hal yang paling disukai oleh mereka
untuk berkomunikasi dengan sesama etnis Betawi dan orang lain adalah berpantun
dan bersyair. Kebetulan saya kembali teringat hal ini karena, sewaktu saya
datang ke Kampung Betawi Setu Babakan, Penyanyi bergaya ala Benyamin Sueb selain
menyanyi lagu-lagu khas Betawi juga melakukan kedua hal tersebut. Isi dari
pantun dan syair yang diciptakan oleh etnis Betawi umumnya berupa asli guyonan
atau sindiran yang mengkritisi kebijakan pemerintah. Namun, untuk hal yang
terkahir tersebut(sindiran) jarang dipakai saat ada event apapun, mereka lebih
memilih menggunakannya saat sedang berkumpul dengan lembaga pemerintahan. Bahasa
yang digunakan oleh etnis Betawi adalah bahasa Betawi seperti “cang”, “cing”, “nyak”, “babe”, “gue”, dan
“loe”. Dua bahasa terakhir yaitu “gue”
dan “loe” telah meluas tidak
hanya digunakan khusus untuk etnis Betawi saja tapi juga hampir digunakan di luar Pulau Jawa. Digunakan untuk menyebut “Aku”
dan “Kamu” dalam berinteraksi hanya konteksnya saja yang terlihat lebih gaul.
Remaja di Indonesialah yang sangat sering menggunakan kedua bahasa tersebut. Akhirnya, penyebar luasan pemakaian bahasa "gue" dan "loe" berkembang menjadi sebuah fenomena yang dinamakan "Fenomena Jakartanisasi" dan yang berperan penting dalam fenomena ini adalah tentu saja, Media Massa.
Mayoritas etnis Betawi menganut agama
Islam yang dipengaruhi oleh budaya Arab akan tetapi, untuk saat ini ada juga
etnis Betawi yang menganut agama lain dan jumlahnya tidak terlalu banyak
karena, mereka adalah pendatang dari luar Provinsi Jakarta atau dari luar Pulau
Jawa. Mereka sangat menjunjung toleransi dalam beragama supaya hidup
berdampingan dengan rukun dan sejahtera. Oh, iya saya belum menjelaskan kegiatan
sehari-hari mereka yang telah saya singgung diatas sebelumnya yah yaitu pencak
silat, nge-deres, aqiqah, injak rumah, dan ngarak penganten sunat ? Baiklah
akan saya jelaskan. Pertama, adalah pencak silat. Pencak Silat adalah ilmu bela
diri yang sudah cukup lama ada di Tanah Air. Pencak Silat memiliki banyak
aliran. Etnis Betawi juga mempunyai aliran sendiri salah satunya adalah aliran
Beksi. Pencak Silat mereka sering digunakan sebagai seni, olahraga, dan
pertahanan diri. Mengapa disebut seni ? Karena, membutuhkan tabuhan musik
sebagai bentuk keselarasan terhadap keahlian yang dikuasai. Sedangkan disebut
olahraga dimaksudkan untuk kebutuhan jasmani dan rohani. Pencak Silat bisa
dilakukan sendiri dan berkelompok. Alasan lain disebut olahraga adalah karena,
saat ini Pencak Silat sudah sangat populer dilombakan dalam olimpiade mancanegara.
Kedua, Nge-deres adalah membaca Al-Qur’an. Mereka akan berkumpul membaca
Al-Qur’an setelah shalat Maghrib di Mushola atau di Masjid. Mereka juga akan
berkumpul di kedua tempat itu untuk membaca surat Yasin tiap malam Jum’at. Ketiga, Aqiqah adalah bentuk syukuran
setelah kelahiran anak baru dalam sebuah keluarga dengan cara menyembelih
kambing dan memotong sedikit rambut bayi pada hari ketujuh setelah kelahiran
bayi tersebut. Mereka biasanya ikut membantu sebuah keluarga yang memiliki anak
baru dengan cara mencarikan kambing sesuai dengan permintaan(bila bayinya
laki-laki maka menyembelih dua ekor kambing sedangkan bayinya perempuan maka
menyembelih satu ekor kambing). Keempat, injak rumah adalah bentuk syukuran
telah selesainya membangun sebuah rumah yang siap untuk ditempati. Dilakukan
dengan cara mengambil segumpal tanah liat yang diletakkan di depan rumah kemudian,
diinjak sebagai tanda bahwa rumah telah ada yang memiliki. Kelima, Ngarak
Penganten Sunat(istilah lain dari Khitanan) adalah arak-arakkan massal bagi
anak-anak yang ingin disunat. Anak-anak tersebut akan diarak sebelum disunat
dan sesudah disunat dengan menggunakan sebuah tandu yang dihiasi dengan beragam
ornament serta beratap kemudian, ada dua atau empat orang laki-laki yang
memikulnya.
Tidak lengkap bila belum membicarakan
kesenian khas Betawi. Kesenian khas Betawi yang paling terkenal adalah Gambang
Kromo. Gambang Kromo ini adalah perpaduan dari budaya Tiongkok (Cina) dengan
Melayu. Walaupun, Gambang Kromo merupakan musik tradisional tapi jangan salah,
Gambang Kromo bisa dicampurkan dengan musik modern. Di Kampung Betawi Setu
Babakan di panggung sana kalau tiap weekend
terkadang mengadakan event Gambang Kromo dari berbagai sanggar di Jakarta. Kesenian
khas lainnya yang juga cukup populer adalah Lenong. Lenong ini adalah seni
drama milik Betawi yang juga mengisahkan tokoh legenda, tokoh pahlawan
Nasional, dan juga kisah lainnya. Naskah Lenong terkadang diganti tidak
seluruhnya berupa naratif dengan pantun dan syair supaya lebih menarik dan
membuat penonton terkesan. Jangan lupa juga dengan Rebana. Rebana tidak terlalu
beda dengan Tanjidor yaitu fungsinya untuk menghibur tamu. Rebana adalah musik
yang berasal dari Timur Tengah. Rebana digunakan untuk mengarak-arak pengantin
atau memeriahkan event. Satu lagi, adalah Ondel-ondel. Ondel-ondel ini adalah
pelengkap acara. Ondel-ondel sekarang lebih terkenal sebagai icon dari keseluruhan kesenian Betawi. Ondel-ondel
mempresentasikan icon kewibawaan dan kesatriaan. Ondel-Ondel tidak harus bila ada sebuah pesta rakyat Betawi pasti disitu ada Ondel-ondel, tiap hari masarakat Betawi suka membuat Ondel-ondel yang kemudian ditaruh di depan rumah mereka sebagai lambang penyambutan bagi tamu. Sebelum saya bergegas pulang saya menyempatkan diri melihat Marawis yang menabuh Rebana dan menyanyi lirik berbahasa Arab. Keseluruhan
kesenian ini bisa dinikmati di Kampung Betawi Setu Babakan.
Sekian cerita dari saya dan Terimakasih !
Jual Obat Aborsi, Obat Penggugur Kandungan, Obat Telat Bulan
ReplyDeleteObat Cytotec, Obat Pelaing Mujarap Untuk Aborsi / Menggugurkan Kandungan Dalam Jangka 4-5 Jam Langsung Luntur
- Paket A @ 500.000,- Untuk menggugurkan kandungan usia 1-4 minggu.
- Paket B @ 850.000,- Untuk menggugurkan kandungan usia 8-12 minggu.
- Paket C @ 1.200.000,- Untuk menggugurkan kandungan usia 15-20 minggu.
Hubungi;0812 1592 9698