Nama : Monika Tanaya
Nim : 11140110003
Kelas : E1
Saya memilih kota Cirebon untuk menjadi tugas akhir Komunikasi Antarbudaya,
karena di kota Cirebon
ini banyak sekali yang dapat kita ketahui tentang sejarah-sejarah Indonesia dan tentang kota
Cirebon itu
sendiri. Banyak kesan yang saya dapatkan pada kota ini. Banyak yang melihat mungkin Cirebon ini belum bisa
sebagus Jogja ataupun Solo. Tetapi kota
ini memiliki ciri khas tersendiri, yang membuat saya tertarik untuk mengunjungi dan mencari tahu tentang kota ini.
1 Desember 2012, tepat
pukul 20.00 WIB sampai di kota tujuan, yaitu
Cirebon. Kota
yang ramah dan menjadi salah satu kota yang harus saya kunjungi lagi. Kuliner
dan sejarahnya pun membuat saya tertarik untuk mencari tahu keindahan dari kota
ini. Pada malam itu sudah terlihat budaya dari orang-orang sekitar. Mereka sangat hormat pada pejalan kaki. Saat
saya ingin menyebrang kendaraan-kendaraan itu sudah mulai berhenti dari jarak
sekitar 50 sentimeter hingga 1 meter. Kendaraan disana pun sangat mematuhi tata
tertib lalu lintas.
Stasiun Kereta Kota Cirebon
2 Desember 2012,
pukul 10.00 WIB.
Keraton Kasepuhan
Keraton ini
adalah keraton pertama yang memiliki sejarah terbanyak dan keraton yang paling
luas dibandingkan dua keraton lainnya. Keraton ini merupakan keraton Islam yang
tidak membeda-bedakan agama lain karena memiliki unsur Hindu. Keraton ini
merupakan penerus kerajaan Pajajaran. Keraton Kasepuhan sudah di kepalai oleh
seorang sultan secara turun temurun. Sekarang sudah sultan yang ke 14 yang
bernama Sultan Arif Natadiningrat, SE. Dalam Keraton Kasepuhan ini terdapat
istana, museum benda kuno, dan museum kereta. Tetapi saya tidak mengunjungi
kedua museum ini, karena pada saat itu keraton sedang dalam perbaikan. Keraton
yang memiliki corak dari berbagai negara seperti China, Belanda, India dan dari
beberapa negara Eropa ini memiliki paduan yang sangat indah dan menarik.
Dalam keraton ini
menggunakan bahasa yang santun dan sopan. Bahasa Jawa yang halus masih
digunakan dalam Keraton Kasepuhan. Bahasa Jawa halus yang digunakan seperti
”dahar” yang artinya makan, ”sare” yang artinya tidur, ”siram” yang artinya
mandi. Itu sebagian contoh bahasa Jawa halus yang digunakan dalam Keraton
Kasepuhan ini. Keraton Kasepuhan
merupakan keraton yang paling terawat daripada keraton lainnya. Walaupun
keraton lainnya sama-sama dirawat, tetapi tidak seperti Keraton Kasepuhan yang sekarang
terlihat modern, berbeda dengan zaman dulu yang masih menggunakan bahan
bangunan dari batu bata untuk pembatasnya. Sekarang sudah menggunakan pagar dan
terlihat lebih rapi.
Sumur Kemandungan |
Sebelum halaman
keraton terdapat halaman luar yang merupakan tempat berkumpulnya
prajurit-prajurit. Dan menjadi tempat untuk pemberhentian para pasukan yang
selesai berlatih untuk perang dan berkuda. Di halaman luar ini terdapat sumur
yang diberi nama Sumur Kemandungan. Air dari sumur ini berfungsi untuk mencuci
keris, pedang, atau tombak pada 1 muharam sampai 10 muharam. Tetapi saat ini
airnya hanya digunakan sebagai pencuci piring panjang. Piring panjang ini
adalah tempat makan para Wali. Sumur ini diberi pagar karena tidak sembarang
orang boleh menggunakan airnya. Hanya saat-saat tertentu saja untuk menggunakan
air yang terdapat pada sumur ini.
Langgar Agung |
Di halaman itu
juga terdapat Langgar Agung. Langgar Agung ini digunakan sebagai Musholah.
Tetapi digunakan juga sebagai acara Turunnya Panjang Jimat, dimana acara ini
merupakan memperingati Maulid Nabi dengan berbagai rangkaian acara seperti
marhaban-an dan membaca kitab-kitab Islam. kemudian acara perarakkan dari
istana dan menuju ke Langgar Agung tersebut. Acara ini sama seperti Sekaten di
Keraton Jogjakarta.
Taman Bundaran Dewan Daru |
Taman Bundaran
Dewan Daru merupakan taman dengan berbagai peninggalan dari beberapa kerajaan.
Dewan Daru adalah nama sebuah pohon yang berbentuk seperti cemara dan batangnya
yang wangi ketika dibakar menjadi bahan untuk dupa. Bundaran yang berarti
tamannya berbentuk bundar, sedangkan Dewan berartikan perkumpulan dan arti dari
Daru sendiri merupakan cahaya.
Terdapat pula
patung Lembu Nandani yang dimana patung lembu ini adalah kepercayaan orang
Hindu. Patung lembu yang merupakan hewan yang ditunggangi oleh Dewa Siwa ini
melambangkan tidak membeda-bedakan agama. Semua agama itu sama hanya caranya
saja yang berbeda dalam menyampaikan doa. Terdapat pula meja dan bangku yang
terbuat dari batu. Meja dan bangku tersebut merupakan peninggalan dari kerajaan
Kalingga Gujarat atau India yang dibawa oleh Dr. Raffles dari Inggris.
Patung Macan ini
melambangkan bahwa Keraton Kasepuhan merupakan penerus dari kerajaan Pajajaran.
Dimana kita mengetahui bahwa Keraton Kasepuhan ini memiliki budaya atau
kehidupan yang secara turun temurun. Kemudian terdapat 2 meriam pada sisi kanan
dan kiri dari patung macan tersebut. Meriam-meriam tersebut memiliki nama yaitu
Ki Sato Ma dan Nyi Sato Mi. Dimana meriam dengan nama Ki Sato Ma merupakan
laki-laki dan Nyi Sato Mi adalah perempuan. Meriam tersebut peninggalan dari kerajaan
Galuh Papuan.Terdapat juga sebuah pendopo yang dinamakan pendopo Sri Manganti. ’Sri’
yang mengartikan raja atau Sri Sultan sedangkan ’manganti’ yang artinya
menanti. Jadi pendopo ini berfungsi untuk menunggu keputusan atau perintah dari
Sultan kepada para bawahannya.
Patung Lembu Nandani |
Patung Macan |
Motif Mega Mendung |
Motif Cirebon
yang disebut dengan Mega Mendung ini merupakan ciri khas dari Cirebon atau Keraton
Kasepuhan. Mega Mendung ini merupakan simbol yang memiliki arti dimana
seseorang yang sudah menjadi pemimpin itu harus bisa memimpin rakyatnya dengan
bijak. Kemudian terlihatlah seperti lobby yang terdapat di belakang Mega
Mendung yang diberi nama Kuncung. Selain itu yang terlihat seperti ruang tunggu
itu diberi nama Sinem Pangrawit. Sinem Pangrawit ini merupakan tempat kecil
yang memiliki arti niat yang baik dan niat yang halus. Berfungsi untuk menerima
tamu-tamu kerajaan.
Kemudian kita
memasuki isi dalam Keraton Kasepuhan. Dimana terlihat rapi dan bersih. Keraton
ini pun memiliki unsur Fengshui dari China. Dimana pintu depan dan belakang
tidak boleh sejajar karena melambangkan apa yang masuk dari telinga kiri keluar
dari telinga kanan. Dimana rejeki yang masuk harus lebih banyak sedangkan yang
keluar harus lebih sedikit. Di dalam keraton ini masih digunakan untuk upacara
atau memperingati hari lahir Nabi Muhammad.
Isi dalam Keraton |
Bangsal Prabayaksa |
Di dalam keraton
terdapat Bangsal Prabayaksa. Bangsal Prabayaksa ini dulu merupakan tempat untuk
musyawarah dengan menteri-menteri kerajaan dan sekarang digunakan untuk
tamu-tamu kenegaraan. Praba yang artinya prabu atau besar, yaksa yang artinya
sayap. Maksudnya adalah seorang pemimpin harus bisa melindungi rakyatnya
seperti induk ayam melindungi anak-anaknya dengan menggunakan sayapnya. Terdapat
Bangsal Panembahan kain warna warni yang terletak di belakang kursi sultan. Ada
9 warna warni yang merupakan warna-warna dari para wali songo. Sedangkan kain
yang berwarna putih merupakan warna sang sultan.
Kemudian terlihatlah relief yang bercorak warna-warni. Dan memiliki piringan-piringan yang
terbuat dari keramik. Piringan-piringan ini diberikan oleh Kaisar Ming dari
China pada tahun 1424. Di samping-samping relief ini terdapat piringan-piringan
yang berwarna biru dan coklat. Dari piringan tersebut terdapat gambar-gambar.
Pada piringan yang memiliki gambar warna biru itu merupakan gambar pemandangan
dari Belanda. Sedangkan pada piringan yang gambarnya berwarna coklat merupakan
kisah perjalanan para nabi yang terdapat pada alkitab perjanjian lama.
Relief |
Piringan biru
Piringan Coklat
Warna Wali Songo dan Tahta Sultan |
Relief ini
bernama relief Kanigara yang mengartikan kenegaraan dan memiliki corak kembang
teratai dari China. Arti dari bunga teratai ini merupakan pengayoman dari
pemimpin untuk rakyatnya. Sedangkan ada buah manggis yang berarti kejujuran harus
ada dalam setiap jiwa pemimpin. Buah delima melambangkan rukun Islam. Ada 5
rukun Islam, yaitu membaca 2 kalimat syahadat, salat, puasa, zakat, pergi haji
jika mampu. Bunga teratai yang bermekaran pada relief tersebut merupakan
lambang dari salat 5 waktu yang terdapat pada agama Islam. Burung yang berwarna
putih merupakan burung dang-dang wulung manuk ke manuk keduo yang memberi arti
seorang pemimpin itu harus pandai berbicara. Untuk burung yang berwarna hitam
itu merupakan godaan. Dimana ilmu yang semakin tinggi godaannya akan semakin
banyak dan berat. Warna-warna yang terdapat pada keraton ini memiliki arti
tersendiri. Merah merupakan keberanian, kuning keagungan, hijau tentang keagamaan,
putih mengartikan kesucian, hitam merupakan kedamaian.
3 Desember 2012
Keraton
Kacirebonan
Di Cirebon ini
memiliki 4 keraton. Ada Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, Keraton
Kanoman, dan Keraton Keprabon.
Di keraton yang
satu ini kita bisa mempelajari tari topeng. Karena dalam keraton ini terdapat
sanggar seni. Kita bisa mempelajari seni-seni khas Cirebon terutama tari
topeng. Tari Topeng yang populer di manca negara, tidak hanya di dalam negeri
melainkan di luar negeri pun tarian ini dapat memancing para wisatawan untuk
berkunjung dan mempelajari Tari Topeng. Dalam Keraton ini tidak banyak yang bisa kita lihat kita hanya bisa melihat-lihat sedikit terutama bisa melihat sanggar seni dan sedikit melihat topeng-topeng.
Isi Keraton Kacirebonan |
Contoh Topeng |
Nama Sanggar Seni |
Masyarakat sekitar
secara turun temurun mengharuskan anak-anak mereka untuk melestarikan budaya
atau seni dari kota Cirebon ini terutama Tari Topeng. Macam-macam topeng, Topeng
Panji berwarna putih mengartikan kesucian, Topeng Samba berwarna putih berambut
mengartikan kita selalu ingin mencari tahu, Topeng Rumyang mengartikan
kelabilan, Topeng Temenggung menggambarkan kedisiplinan dan kemapanan.
Teori yang digunakan budaya itu diturunkan dari generasi ke generasi. Budaya adalah pewarisan sosial yang mengandung pandangan yang sudah dikembangkan jauh sebelum kita ada. Seperti pada keraton-keraton yang ada di Cirebon ini. Keraton ini dibangun bertujuan untuk menurunkan segala budaya yang sudah ada pada keturunan mereka. Budaya yang diturunkan sejauh ini kesenian, bahasa, dan tata budaya dari keraton tersebut.
Budaya berdasarkan pada simbol, dalam keraton ini memiliki banyak simbol dan memberitahu kita apa arti setiap simbol yang ada. Seperti pakaian, lambang-lambang yang ada pada keraton tersebut. Keraton ini terbuka untuk umum, boleh dikunjungi oleh siapapun asal niatannya baik untuk berkunjung.
Pukul Sekian observasi saya mengenai sejarah pada Cirebon. Kota yang indah, sejuta cerita, sejuta sejarah, sejuta cinta terhadap budaya dan sejuta pengalaman yang bisa didapatkan dari kota yang tenang ini. Sopan dan menghargai orang lain bisa kita rasakan pada kota ini. Beberapa kuliner juga bisa kita nikmati disini seperti Empal Gentong, Tahu Gejrot, dan Nasi Jamblang. Harga cukup terjangkau untuk kuliner-kuliner tersebut. Sampai berjumpa lagi Kota Cirebon.
Dapatkan Jutaan Rupiah Dengan Cuma Cuma
ReplyDeleteHanya Di SumoQQ(dot)Com
Real Website Real Player, Real Winner
Silahkan Buktikan dan Bergabung Bersana kami
Dan Raih Bonus Extra Jumbo :
- Bonus Extra Jumbo Rollingan
- Bonus Refferal Seumur Hidup
CS Ramah & Profesional Siap Melayani 24 Jam
Proses Transaksi Di Jamin Super Cepat
Kartu Bagus (Easy To Winn)
Support 6 Bank Local
Minimal Deposit & Withdraw 15Rb
Jangan Mikir Lagi Bos !!
Jalan dan Kesempatan Sudah Ada Di Depan Mata
Jangan Sia2 Kan Kesempatan Yang Ada bos !!
Ingat Bahwa Kemenangan Ada Di Pilihan Anda.
Jadi Jangan Sampai Salah Pilih Situs
Ingin Jadi Jutawan SumoQQ(dot)com Solusimya !!
Hub kami Untuk Info Lebih Lanjut :
Skype : SumoQQ
Fb : SumoQQ
BBM : D8ACD825
Line : SumoQQ
WA : +855 96 497 3259
Link Alternatif :
www(dot)SumoQQ(dot)net
www(dot)SumoQQ(dot)info
www(dot)SumoQQ(dot)org
Join Sekarang !! Kami Tunggu Kehadiran Para Calon Jutawan