Pages

Saturday, January 19, 2013

Mengenal Budaya Betawi Lebih Dalam



Mengenal Budaya Betawi Lebih Dalam, Setu Babakan

Nama : Erlin Marsella Wijaya
Nim    : 111 4011 0239
Kelas  : B - 1


Lihat gambar di atas pasti pada tau dong itu ondel – ondel, ondel – ondel sudah tidak asing lagi bagi kita yang tinggal di Jakarta dan tentunya berhubungan dengan Budaya Betawi tapi tentunya lebih indah dong kalau kita saling berbagi tentang kebudayaan yang ada di Indonesia.

Betawi ? Sering banget nih kita denger kata Betawi. Apa sih sebenernya Betawi itu mau tau lebih dalam tentang Budaya Betawi ? Dalam Topik “ Mengenal Budaya Betawi Lebih Dalam” kita akan membahas tentang Budaya Betawi secara 3 garis besar :

Ö      Budaya Betawi ?
Ö      Apa sih itu Kampoeng Betawi , Setu Babakan ?
Ö      Pernikahan Ala Adat Betawi

BUDAYA BETAWI ?

Suku Betawi merupakan asli suku kota Jakarta. Kebudayaan suku Betawi terbentuk dari akulturasi (percamouran) berbagai kebudayaan yang telah ada sebelumnya.

Karena sikap terbukanya orang betawi dan penghargaannya tinggi terhadap perbedaan juga turut mempercepat akulturasi. Karena Akulturasi tersebut suku Betawi dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan pengaruh kebudayaan yang mempengaruhinya :
·      Kebudayaan yang terbentuk oleh pengaruh kebudayaan arab dan Melayu, seperti samrah,rebana, dan marawis
·      Kebudayaab yang terbentuk oleh pengaruh kebudayaan Cina, seperti lenong, topeng betawi, gambang kromong, tari cokek, dan tari yapong.
·      Kebudayaan yang terbentuk oleh pengaruh kebudayaan Portugis dan Belanda yaitu keroncong tugu dan tanjidor.

Kebudayaan Suku Betawi – Seni Musik

·      SAMRAH
Kebudayaan suku betawi yang satu ini merupakan seni music yang dimiliki secara turun temurun oleh warga Betawi. Samrah adalah seni music yang diiringi alat – alat music seperti pada music – music melayu, ditambah rebana lagunya pun bernuanasa Melayu seperti jali – jali , lenggang kangkung, kincir – kincir.

·      REBANA
Rebana adalah seni music milik kebudayaan suku Betawi dengan alat pengiring berupa rebana dalam berbagai ukuran, dari yang kecil samapai yang besar. Lagu – lagu yang dibawakan biasanya berbahasa Arab atau Melayu dan Indonesia dengan syair – syair berisi nasihat.

·      MARAWIS
Marawis merupakan seni music yang ada di kebudayaan suku Betawi dengan alat music rebana. Rebana yang digununakan biasanya yang berukuran sedang, yang mengiringi syair – syair berbahasa Arab. Seni music ini lebih menonjolkan tarian yang sangat kental oleh pengaruh Timur Tengah.

·      LENONG
Lenong merupakan teater tradisional Betawi yang memadukan lakon, music dan tarian yang dibawakan biasanya kisah – kisah para jawara atau jagoan tuan tanah masa penjajahan.

·      TANJIDOR
     Tanjidor merupakan seni music instrumental yang menggunakan alat music perkusi,    drumband, dan terompet khas yang sangat besar dengan leher yang melengkung. Seni music ini biasa dimainkan atau meramaikan acara pernikahan serta khinatan.
·     
    GAMBANG KROMONG
Gambang kromong adalahs eni music yang sudah menjadi bagian dari kebudayaaan suku Betawi. Sebagian menggunakan alat – alat music gesek asal Cina, seperti tehyan, kongahyan dan sukong. Alat music lain berupa gendang, kecrek, gong dan perkusi yang bernama gambang dan kromong.

·      KERONCONG TUGU
Keroncong tugu adalah seni ,usik yang menggunakan alat music gitar, uklele dan bas berdiri yang khas. Seni ini dipercaya berasal dari Portugis.

Kebudayaan Suku Betawi – Seni Tari

·      TARI COKEK
Tari cokek adalah tarian berbau erotis dengan iringan music gambang kromong. Ditarika secara berpsangan oleh pria dan wanita. Seni tari ini berkembang di kawasan Cina Benteng Tangerang, Banten. Biasanya tarian ini muncul pada saata da pernikahan atau hari raya Cina.

·      TARI YAPONG
Tari Yapong merupakan tarian atraktif yang penarinya memakai busana merah mencolok bernuansa Cina dengan konde yang khas yang mengkerucut di puncak kepala. Musik pengiringnya music – music perkusi yang dinamis dan meriah. Dalam tradisi kebudayaan suku betawi, tarian ini biasanya dibawakan pada acara resmi, seperti penyambutan tamu kehormataan atau pembuka suau acara.

·      TOPENG BETAWI
Kebudayaan suku Betawi yang satu ini hampir mirip dngan lenong. Bedanya di awal pertunjukan dibuka dengan tari topeng, alias penaianya bertopeng dengan busana merah mencolok, mirip dengan busana Cina. Seni ini banyak berkembang di daerah Betawi pinggir, seperti Depk, Pondok Gede dan Ciputat.

Kebudayaan Suku Betawi – Yang khas

·      Ondel – Ondel
Ondel – ondel merupakan salah satu kebudayaan suku Betawi. Ondel – ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat yangs erring digelar dalam pesta rakyat. Ondel – ondel berbentuk boneka besar bertopeng sekitar 2.5 cm dan berdiameter 80cm. Ondel – ondel dibuat dari anyaman bamboo yang telah didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk dipikul ondel – ondel selalu sepasang berbentuk wajah laki- laki dan wanita.















APA SIH SETU BABABKAN ITU?

Setu Babakan adalah Perkampungan Budaya Betawi yang berada di Jakarta Selatan. Di dalam Ketentuan Umum Bab I Pasal 1 Perda Prov.DKI Jakarta No.3 Tahun 2005 meyatakan bahwa Perkampungan Budaya Betawi adalah suatu kawasan di Jakarta dengan komunitas budaya Betawi yang memiliki banyak karya baik fisik maupun non fisik yaitu kesenian, adat istiadat, kesastraan dan bahasa betawi, sejarahan dan bangunan yang berciri khas kebetawian.

Hal yang melatarbelakangi adanya Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan adalah keberadaan Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa, pariwisata dan kebudayaan juga merupakan keluar masuknya nilai-nilai budaya dari berbagai dunia dengan adanya berbagai kebudayaan yang masuk ke Indonesia di takutkan kebudayaan Indonesia sendiri lambat laun akan musnah dengan sendirinya adat istiadat tradisional budaya warganya terutama masyarakat Betawi sebagai inti warga Jakarta sendiri jadi hilang. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal-hal tersebut maka diperlukan penanganan yang ekstra hati-hati dalam merumuskan konsep pembangunan budaya daerah yang meliputi pembinaa, pengembangan nilai-nilai luhur budaya bangsa khususnya bagi generasi muda sebagai pewaris dan penerus  bangsa.


Perkampungan Budaya Betawi, ada lima lokasi yang menjadi kandidatnya. Kelima lokasi yang telah disurvey tersebut adalah Marunda Jakarta Utara, Kemayoran Jakarta Pusat, Condet Jakarta Timur, Srengseng Jakarta Barat dan Srengseng Sawah Jakarta Selatan itu sendiri.

Pada tanggal 20 Januari 2001 ditandatangani prasasti penggunaan oleh pejabat setempat. Sebenarnya ide untuk membuat Perkampungan Budaya Betawi ini timbul dari para budayawan dan pemerhati budaya Betawi, Lembaga Kebudayaan Betawi yang memiliki semangat dan tujuan yang sama yaitu melestarikan serta mengembangkan budaya Betawi.
Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, kawasan yang terletak di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan ini memiliki luas + 289 Ha (lebih kurang dua ratus delapan puluh sembilan hektar). Kawasan tersebut meliputi kawasan pemukiman, fasilitas, hutan kota, Setu Babakan, setu Mangga Bolong dan mata air yang merupakan satu kesatuan yang dikelola secara terpadu.

Ada banyak hal dan aktifitas yang dapat dijumpai di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini yaitu keseharian masyarakat Betawi seperti latihan pukul (silat beksi), ngederes, akekah, injek tanah, ngarak nganten sunat, memancing, menjala, budidaya ikan air tawar, bertani, berdagang, sampai pada kegiatan memasak/membuat makanan khas Betawi seperti (sayur asem, sayur lodeh, soto mie, soto babat, ikan pecak, bir pletok, jus belimbing, kerak telor, laksa, toge goreng, dodol, tape uli. Geplak, wajik).

Jika punya kesempatan, ambilah waktu sejenak untuk berkunjung ke tempat ini sambil menikmati suasana perkampungan budaya Betawi beserta kuliner khasnya. Setelah mengetahui tentang apa itu Setu Babakan mari kita beranjak membahas pernikahan ala adat Betawi. Pernikahan adat Betawi itu sangat unik lho.

UNIKNYA PERNIKAHAN ADAT BETAWI
Palang Pintu, merupakan salah satu tradisi kesenian Betawi yang biasa ditampilkan pada saat acara pernikahan warga Betawi. Sebelum acara pernikahan dimulai, biasanya rombongan pengantin laki-laki akan berjalan kaki dan diarak dengan irigan musik rebana mendatangi rumah pengantin perempuan yang berbeda kampung di mulai dari rumah pengantin laki – laki dan sesampai di depan rumah pengantin perempuan (biasanya di depan gang) ada rintangan yang harus dihadapi oleh rombangan pengantin laki-laki, yaitu jagoan kampung setempat. Rombogan pengantin laki-laki baru diperbolehkan masuk ke rumah pengantin perempuan dengan syarat harus dapat mengalahkan jagoan kampung setempat. Tentu saja pihak pengantin laki-laki yang menang, karena bila kalah maka acara perkawinan batal. Para jagoan dari pihak pengantin laki-laki maupun perempuan juga merupakan teman atau sudah saling mengenal, jadi jangan dikira pertarungan yang terjadi adalah sunguhan, alias bohong-bohongan.
Awal mulanya palang pintu adalah untuk mengetahui sejauh mana calon pengantin laki-laki menguasai ilmu beladiri yang berguna untuk melindungi istri dan keluarganya di kemudian hari kelak. Selain ilmu bela diri, kemampuan membaca ayat suci Al Qur’an (mengaji) juga menjadi poin penilaian dari calon mertua dalam memilih menantu, sehingga bisa menjadi tolok ukur sejauh mana tingkat ibadah dan ketaqwaanya calon pengantin laki-laki.
Namun seiring perkembangan jaman, baik peragaan jurus-jurus silat maupun mengaji sudah digantikan oleh orang lain, alias bukan calon pengantin laki-laki sendiri yang melakukannya.
Palang pintu diawali aksi berbalas pantun dari pihak pengantin laki-laki maupun dari pihak perempuan. Pertama – tama diawali dengan dialog yang sopan. Masing-masing saling bertukar salam baik rombongan dari pengantin laki – laki maupun dari pihak wanita, masing-masing saling mendoakan. Sampai akhirnya pelan-pelan situasi memanas lantaran pihak pengantin perempun ingin menguji kesaktian dan juga kepandaian pihak pengantin laki-laki dalam ilmu beladiri dan mengaji.
Di bawah ini contohnya :
Laki - laki    = pihak pengantin laki-laki
Perempuan = pihak pengantin perempuan
P: Eh … bang-bang berenti, bang ….pade budeg ape luh…Eh… bang inih ape maksudnye nih …nyelonong di kampung orang, emangnye elu kagak tau kalo nih kampung ade yang punye ?
Eh… Bang, rumah gedongan rumah belande, pagarnya kawat tiangnya besi, gue kaga mao tau nih rombongan datengnye dari mane mau kemane, tapi lewat kampung gue kudu permisi.
L: Oh… jadi lewat kampung sini kudu permisi, bang.
P: Iye emangnye lu kate nih tegalan.
L: maapin aye bang, kalo kedatangan aye ama rombongan kage berkenan di ati sudare-sudare…Sebelomnye aye pengen ucapin dulu nih Bang…Assalamu’ alaikum.
P: Alaikum salam…
L: Begini bang…makan sekuteng di Pasar Jum’at, mampir dulu di Kramat Jati, aye dateng ama rombongan dengan segala hormat, mohon diterime dengan senang hati.
P: Oh … jadi lu udah niat dateng kemari…eh…Bang, kalo makan buah kenari…, jangan ditelen biji-bijinye…kalo lu udah niat dateng kemari…gue pengen tau ape hajatnye?…
L: Oh… jadi Abang pengen tau ape hajatnye…emang Abang kage di kasih tau ame tuan rumahnye…Bang, ade siang ade malem, ade bulan ade matahari, kalo bukan lantaran perawan yang di dalem, kaga bakalan nih laki gue anterin ke mari.
P: Oh… jadi lantaran perawan Abang kemari?…Eh… Bang, kage salah Abang beli lemari, tapi sayang kage ade kuncinye, kage salah abang datang kemari, tapi sayang tuh… perawan udeh ade yang punye.
L: Oh…jadi tuh perawan udeh ade yang punye, eh …Bang crukcuk kuburan cine, kuburan Islam aye nyang ngajiin, biar kate tuh perawan udeh ade yang punye, tetep aje nih laki yeng bakal jadiin.
P: …Jadi elu kaga ngerti ?  pengen jadiin juga ?  eh … bang kalo jalan lewat kemayoran, ati-ati jalannye licin, dari pada niat lu kage kesampaian, lu pilih mati ape lu batalin.
L: Oh… jadi abang bekeras nih…eh …Bang ibarat baju udah kepalang basah, masak nasi udah jadi bubur, biar kate aye mati berkalang tanah, setapak pun ga bakalan aye mundur.
P: Oh… jadi lu pade kaga mao mundur, ikan belut mati di tusuk, dalam kuali kudu masaknye, eh… nih palang pintu kage ijinin lu masuk, sebelum elu penuhin persaratannye
L: Oh…jadi kalo mao dapet perawan sini ade saratnye, Bang…?
P : Ade…, jadi pelayan aje ada saratnye… apa lagi perawan…
L: Kalo begitu… sebutin saratnye… Bang…
P: Lu pengen tau ape saratnye…kude lumping dari tangerang, kedipin mate cari
menantu, pasang kuping lu terang-terang, adepin dulu jagoan gue satu-persatu
L: Oh… jadi kalo mao dapet perawan sini saratnye kudu bekelai Bang…?
P: Iye … kalo lu takut, lu pulang…
L: bintang di langit seawan-awan, aye itungin beribu satu, berape banyak Abang punya jagoan, aye bakal adepin satu-persatu.
Adu Jurus













L: bang, lu tau dalemnye rawe, pasti lu tau kali semanan, kalo mau tau namenye jaware, nih lu liat gue punye maenan (jalanin jurusnye ). Nih ….baru kembangnye …. Bang…ntar buahnye…
P: Kelape ijo ditusuk belati,  naek perahu lurus jalannye, udah banyak jago yang mati, nih jurus pukulannye (jalanin jurusnye)
kalo elu buahnye…
nih bijinye….
Adu Ngaji
Setelah memperagakan jurus-jurus silat tangan kosong ataupun jurus golok, lalu dilanjutkan dengan pertarungan para jawara, jagoan dari pihak pengantin lelaki keluar sebagai pemenang.
Perbincangan pun dilanjutkan kembali.
L: Gimane Bang…rase-rasenye jagoan Abang udeh pade rontok semua nih…
ape aye ame rombongan udah boleh masuk?…ape masih ade saratnye lagi Bang?…
P: Ntar dulu Bang, enak aje… pan lu tau…
buah cereme jangan diasinin
makan nasinye di kandang kude
sarat pertame emang lu udeh penuhin…
tapi masih ade sarat yang kedue…
L: Sebutin dah bang jangan lame-lame
P: Tukang lakse dagangnye malem
jalannya muter ke pasar kranji
gue minta elu jangan cume bise berantem
tapi gue pengen denger lu bise ngaji
L: Tumbuk ketan jadinye uli
ulinye juge kudu ditapein
betaun-taun anak kampung gue pade bisa ngaji
lagu yang Abang minta aye bawain
(baca sikeh)
Gimane Bang… soal berantem aye udah ladenin, soal ngaji abang udah dengerin
ape aye ame rombongan udah boleh masuk, ape masih ade saratnye lagi, Bang?…
P: Cukup-cukup dah Bang…rase-rasenye kage sie-sie aye bebesanan ame   Abang
soal silat Abang jago…soal ngaji Abang bise…aye Cuma bisa bilang…
buah mangga bukan sembarang mangga
buahnye satu tulung petikin
aye bangga bukan sembarang bangga
mantu yang begini yang aye arep-arepin
Wasahlan buat Abang ame rombongan…
Assalamu, alaikum…
Rombonagn pengantin laki-laki atau besan masuk kedalam rumah pengantin perempuan yang kembali diiringi musik rebana untuk selanjutnya melakukan acara pernikahan.
Semua keterangan di atas merupakan tentang Budaya Betawi Indahnya saling berbagi dan saling menghargai. J

No comments:

Post a Comment